Langgam.id - Pemerintah Kota Bukittinggi masih akan menerapkan belajar secara daring pada tahun ajaran baru yang akan dimulai pada 13 Juli 2020. Sekolah belum bisa dibuka karena Bukittinggi masih berada di zona kuning Covid-19.
Baca juga: 6 Daerah di Sumbar Boleh Buka Sekolah 13 Juli
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi Melfi Abra mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skenario dalam penerapan belajar daring. Salah satunya melalui program kelas digital.
Baca juga: Alasan Pemko Payakumbuh Belum Buka Sekolah Meski Zona Hijau
Kata dia, kelas digital ini sudah diterapkan di beberapa sekolah sejak 2015. Namun, kini program tersebut bakal dikembangkan di tengah pandemi corona ini.
"Kami punya namanya kelas digital yang sudah berlangsung sejak 2015. Tinggal pengembang, kelas digital yang biasanya di sekolah sekarang diterapkan dari rumah sejak 19 Maret," kata Melfi dihubungi langgam.id, Selasa (7/7/2020).
Baca juga: Disdik Sumbar Perpanjang PPDB Online SMA Hingga 9 Juli
Melfi mengatakan, siswa yang tidak memiliki sarana dan prasarana kelas digital, bisa memanfaatkan metode program jarak jauh sistem luar jaringan. Program ini, memanfaatkan bahan pembelajaran yang kemudian di fotokopi siswa.
Kata dia, materi pembelajaran difotokopi dan dibaca di rumah. Kemudian guru memberikan tugas kepada siswa.
"Tugas dikumpulkan mungkin satu sekali seminggu. Begitupun selanjutnya," ujarnya.
Melfi mengatakan, guru-guru juga telah disiapkan dalam penerapan belajar daring ini. Guru-guru di Bukittinggi telah dilatih dalam memanfaatkan informasi teknologi sejak beberapa tahun yang lalu.
"Bukittinggi sudah menerapkan smart education. Jadi sudah dilatih pemberian materi melalui sistem digital maupun kelas online. Sejak Corona, guru itu sudah memberikan ilmunya ke guru lain. Sehingga tidak ada masalah lagi persoalan IT yang dialami guru," ujarnya.
Apabila Bukittinggi kembali masuk zona hijaun, kata Melfi, pihaknya telah menyiapkan belajar tatap muka dengan memenuhi standar protokol kesehatan di bidang pendidikan.
Ia mengatakan, seluruh kebutuhan sekolah dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19 juga sudah disiapkan. Pihaknya menunggu persetujuan kepala daerah untuk pembelajaran tatap muka.
Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi sudah merancang skenario belajar di sekolah di tengah pandemi. Kata dia, masa transisi akan berlangsung selama 2 bulan untuk SMP dan SMP.
"Kemudian dua bulan berikutnya transisi untuk SD September. Maka November SD sampai SMA sudah 100 persen masuk sekolah. Baru TK dan paud, kalau sudah oke semua, 1 Januari 2021 seluruhnya sudah masuk sekolah. Ini skenario kami buat sesuai SK Mendikbud kalau sudah zona hijau," ujarnya. (Irwanda/SRP)