Langgam.id - 2 pekan berlalu kasus pembacokan yang dialami Yudha Pratama. Remaja 16 tahun itu dianiaya oleh Orang Tak Dikenal (OTK) dengan sebuah celurit di kawasan Bypass, persis di dekat SPBU Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), 17 Mei 2020.
Atas kejadian itu, korban kritis hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Jumat (22/5/2020). Sebelumnya, Yudha telah menjalani operasi, namun kondisinya yang kian menurun membuat nyawanya tak dapat lagi tertolong.
Kepolisian Sektor (Polsek) Pauh yang menangani kasus itu hingga saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku. Begitupun motif penyerang yang dilakukan oleh OTK tersebut.
Menurut Kapolsek Pauh, AKP Anto Luther, pihaknya telah memeriksa sebanyak delapan orang saksi. Dari keterangan para saksi itu, belum ada petunjuk yang mengarah ke pelaku di balik aksi penganiayaan hingga berujung meninggalnya korban.
"Tapi, kami sudah dapatkan informasi ciri-ciri khas pelaku. Kami sedang mengembangkan untuk ciri khas pelaku ini. Untuk identitas belum," ujar Anton saat dihubungi Langgam.id via telepon, Rabu (3/6/2020).
Baca Juga: 5 Hari Kritis, Remaja Korban Pembacokan di Padang Meninggal Dunia
Menurutnya, atas keterangan saksi, aksi pembacokan hanya dilakukan oleh satu orang. Meskipun, saat kejadian terdapat empat sepeda motor yang berhenti di sekitar korban.
"Saya bicara dari keterangan saksi, hanya satu orang yang melakukan. Untuk motif pembacokan juga belum diketahui. Karena, dari keterangan saksi yang ada, tiba-tiba saja empat kendaraan berhenti di dekat korban, dan pelaku langsung mendatangi korban hingga melakukan pembacokan," ungkapnya.
Lalu, Anton meminta semua pihak untuk bersabar, agar dalam pengungkapan kasus ini segera dapat terungkap. Pihaknya tetap beranjak (menangani kasus) dan penyelidikan dari laporan penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya orang tetap berlanjut.
Baca Juga: Soal Kasus Pembacokan Yudha, Polisi: Keterangan Saksi Kunci Berubah-ubah
"Kami minta doa semuanya, mudah-mudahan ini bisa terungkap. Kasus ini masih jadi tanda tanya, karena tiba-tiba orang datang kemudian melakukan penganiayaan, ini jadi pertanyaan," ucapnya.
Diketahui sebelumnya, peristiwa itu terjadi usai sahur. Saat itu, Yudha bersama rekannya bernama Fikri berniat untuk menjemput sepeda motor milik orang tua Yudha di sebuah bengkel. Sebab, sepeda motor itu akan dipakai oleh ayah kandung Yudha untuk bekerja pagi harinya.
Keduanya, pergilah dengan mengendarai sepeda motor milik Fikri. Namun, di perjalanan kendaraan Fikri kehabisan bensin dan terpaksa mendorong ke SPBU terdekat.
Baca Juga: Kasus Pembacokan Yudha yang Koma di RSUP M Djamil Padang Diduga Bukan Aksi Begal
SPBU Pisang yang dituju, ternyata tutup. Kedua remaja ini terpaksa harus menunggu di tepi jalan. Namun, saat itu datang segerombolan sepeda motor, sebanyak empat unit menghampiri mereka. Kemudian, salah seorang melakukan pembacokan terhadap Yudha. (Irwanda/ZE)