Menkes Tetapkan PSBB untuk Sumbar, Berikut Aturannya

Pesisir Selatan

Ilustrasi - penanganan corona (covid-19). (Foto: Gerd Altmann/pixabay.com)

Langgam.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Provinsi Sumatra Barat. Keputusan Menkes Nomor HK.01.07/Menkes/260/2020 tersebut ditetapkan Jumat (17/4/2020).

Aturan untuk percepatan penanganan virus corona (Covid-19) tersebut disandarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020. Peraturan tentang PSBB yang ditetapkan pada 31 Maret 2020 lalu itu, terdiri dari tujuh pasal yang memuat sejumlah ketentuan.

Baca Juga: Menkes Setujui PSBB di Sumbar

Pasal 1 PP ini menjelaskan PSBB merupakan pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19.

PSBB, seperti diatur Pasal 2 ayat (2) PP ini, harus didasarkan pada pertimbangan epidemiologis, besarnya ancaman, efektifitas, dukungan sumber daya, teknis operasional, pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.

Pasal 3 PP mengatur dua kriteria untuk bisa diberlakukannya PSBB. Pertama, jumlah kasus dan/atau jumlah kematian akibat penyakit meningkat dan menyebar secara signifikan dan cepat ke beberapa wilayah. Kedua, terdapat kaitan epidemiologis dengan kejadian serupa di wilayah atau negara lain.

Pasal 4 mengatur, paling sedikit dilakukan tiga pembatasan dalam PSBB. Pertama, peliburan sekolah dan tempat kerja dan kedua, pembatasan kegiatan keagamaan. Namun, pembatasan ini harus tetap mempertimbangkan kebutuhan pendidikan, produktivitas kerja dan ibadah penduduk. Ketiga, pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum. Meski demikian, pembatasan ini harus memperhatikan pemenuhan kebutuhan dasar penduduk.

Baca Juga: PSBB Disetujui Menkes, Gubernur Sumbar: Sosialisasi 3 Hari ke Depan

Dalam melaksanakan PSBB, pemerintah daerah diminta wajib sesai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Ketentuan berikutnya, mengatur prosedur keluarnya ketetapan PSBB di sebuah wilayah. (*/SS)

Baca Juga

Permasalahan baru yang menimpa umat Islam yakni terkait daftar nama-nama ustadz kondang yang terdaftar dalam jaringan radikalisme.
Pergeseran Nilai Muhammadiyah Sumbar dalam Politik?
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumbar, Bayu Aryadhi mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi
BP2MI: Tidak Ada Pekerja Migran Indonesia dari Sumbar di Zona Konflik
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
Ahmad Hafidz
Nagari Creative Hub: Penggerak Ekonomi Masyarakat
Sebanyak 14 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI terpilih asal Sumatra Barat untuk periode 2024-2029 telah dilantik pada 1 Oktober 2024
Harta Kekayaan Anggota DPR dan DPD Asal Sumbar: Mulyadi Terkaya, Cerint Iralloza Terendah
Menteri BUMN Erick Thohir telah menyetujui pengalihan lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk pengembangan RSUP M Djamil Kota Padang.
Flyover Sitinjau Lauik Segera Dibangun, Andre: Pemenang Lelang Diumumkan 7 Oktober 2024