Langgam.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Sumatra Barat (Sumbar) mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) segera mencari lokasi karantina bagi masyarakat berstatus Orang dalam Pemantauan (ODP). Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.
Ketua IDI wilayah Sumbar dr. Pom Harry Satria mengatakan penularan virus Covid-19 sangat komplek infeksi. Virus ini bisa menular melalui cairan tubuh, terutama air liur hingga ketika bersin dan batuk.
"Jadi pertimbangan menyiapkan tempat khusus bagi ODP perlu kita prioritaskan sekarang di Sumbar. Agar tidak saling menyebarkan. Kalau ODP berada di posisi dalam pengawasan di rumah, nanti seisi rumah beresiko terinfeksi lebih besar," ujar Harry dihubungi langgam.id, Kamis (26/3/2020).
Menurutnya apabila ODP dikarantina di suatu tempat, maka pemerintah bisa mengawasi. Begitupun apabila ada yang positif tidak menyebar luas kepada keluarga maupun masyarakat di lingkungan sekitar.
"ODP perlu kita pastikan dia tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain, baik dengan keluarganya dan masyarakat sekitar. Ini menjadi suatu prioritas karena resiko penularan komplek infeksi tadi sangat cepat," katanya.
Harry mengungkapkan dalam kondisi saat ini, pilihan terbaik masyarakat adalah mengurangi dan membatasi kontak. Terutama, dengan para pendatang dari daerah yang terinfeksi baik dalam dan luar negeri.
"Nah, langkah terbaik itu adalah membatasi aktivitas di luar rumah. Itu penekanan prioritas dan paling penting memutuskan rantai penularan. Kita mengimbau pembatasan mobilitas penduduk, terutama pendatang ke Sumbar," tegasnya.
Seperti diketahui, lima warga Sumbar telah terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka tersebar di beberapa daerah, di antaranya Kota Padang, Bukittinggi serta Kabupaten Tanah Datar hingga Pesisir Selatan.
Kelima pasien positif Covid-19 ini dirawat di dua rumah sakit rujukan corona. Di antaranya Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang. (Irwanda/SS)