Pelatihan Artikel Berbasis Media Massa, Rangsang Dosen Muda Unand Produktif Menulis

Pelatihan Dosen Muda Unand

Dok. LPPM Unand dan MDM

PalantaLanggam - Sekitar 35 orang dosen muda mengikuti pelatihan Penulisan Artikel Pengabdian Masyarakat Berbasis Media Massa yang diselenggarakan dalam kerja sama antara Majelis Dosen Muda (MDM) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas (Unand), di Ruang Pertemuan Lantai 5 Perpustakaan Unand, Kamis (13/2).

Ketua LPPM Unand, Uyung Gatot S. Dinata menyampaikan, setiap dosen yang berkarya dalam kerangka Tri Dharma Perguruan Tinggi akan berkontribusi secara langsung kepada Unand, di samping membangun eksistensi diri mereka sebagai dosen.

"Termasuk ketika mempublikasikan artikel populer mereka di media massa yang berkontribusi dalam pemeringkatan klaster perguruan tinggi sehingga Unand berada di peringkat 11 di Indonesia pada tahun 2019 menurut Kemenristekdikti," ujar Uyung, yang didaulat menjadi pembicara Sesi 1.

Menurutnya, pemeringkatan tersebut sesungguhnya membuktikan capaian target kinerja Unand sebagai perguruan tinggi yang pada tahun 2019 peringkat klaster penelitian 4, klaster pengabdian masyarakat 20, klaster inovaai 7.

Sedangkan jumlah dokumen terindeks Scopus 2.200 di peringkat 10, dan peringkat 2 untuk jumlah Hak Kekayaan Intelektul di SINTA, serta peringkat 1 untuk jumlah buku di SINTA, peringkat 10 untuk sitasi, sistem manajemen mutu dengan ISO 9001 dan Webometric di peringkat 15.

Uyung berpesan, hal harus diperhatikan dan dipertahankan oleh para Dosen, semestinya artikel-artikel populer di media massa tersebut memang berdasarkan pada hasil riset atau penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing dan harus bisa divalidasi.

Sebagai Ketua LPPM, dia sangat mendukung inisiatif pelatihan ini yang dikoordinir oleh MDM Unand karena sesuai dengan program kerja LPPM Unand.

Pada Sesi 2, narasumber dari MDM Unand, Bahren, mengajak setiap dosen muda untuk menulis dengan lebih produktif baik secara individual maupun kolektif.

Berdasarkan pengalamannya sebagai dosen yang produktif mempublikasikan artikel populer di media massa, Bahren menyatakan bahwa tidak ada yang terlalu sulit untuk dicapai, meskipun juga tidak ada kerja yang berakhir sempurna. Sehingga pelatihan ini hanya awal untuk terus mencoba mencapai kemampuan setiap dosen muda untuk belajar mempublikasikan karya, namun juga bekerja sama secara kolektif untuk saling menyempurnakan.

Rencana tindak lanjut paling sederhana yang bisa dilakukan bersama oleh para dosen muda adalah membukukan dan menerbitkan kumpulan artikel populer yang sudah dipublikasikan di media massa dalam bentuk kompilasi.

Pada Sesi 3, Rommi Delfiano memaparkan arti penting publikasi artikel populer di media massa oleh para dosen, khususnya dosen muda. Selain alasan personal yang fungsional, juga alasan sosial yang ideal bagi para akademisi untuk berkontribusi dalam berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat agar kampus tidak menjadi menara gading.

Sebagai Redaktur Pelaksana di Padang Ekspres, Rommi menjelaskan bagaimana membangun budaya menulis, mempertahankan eksisten penulis, sekaligus berbagi triks atau tips agar tulisan bisa dimuat atau tayang di media massa.

Menurut Rommi, yang lebih penting lagi adalah karya para dosen di media massa sebagai hasil analisis ilmiah bisa menjadi pencerahan bahkan semacam panduan publik dalam menyikapi dan menghadapi dinamika kehidupan sehari-hari masyarakat.

Pada Sesi 4, Yose Hendra dari Media Indonesia mengajak para peserta untuk berlatih langsung menulis opini, siaran pers atau rilis, serta berita atau laporan yang berbasis hasil riset atau penelitian dan pengabdian masyarakat para dosen muda.

Diawali dengan mematakan pemikiran atau persepsi para peserta mengenai media massa, kemudian mendiskusikan secara interaktif perbedaan jurnalisme umum dan jurnalisme warga, lalu merancang draft dan menuliskan opini dan rilis.

Lampiran Gambar

Setelah praktik menulis langsung, kemudian Yose yang juga Direktur Litbang Langgam.id ini, meminta para peserta yang bekerja secara kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja mereka dan membahasnya satu per satu.

Menurut salah satu peserta, Wellyalina yang akrab dipanggil Lia, pelatihan ini sangat menarik dan bermanfaat untuk memperkuat kemauan dan kemampuan untuk menulis artikel populer di media massa.

Namun menurut dosen muda di Fakultas Teknologi Pertanian ini, sayang sekali waktunya terlalu singkat, sehingga dibutuhkan pelatihan lanjutan agar para Dosen Muda lebih percaya diri untuk mempublikasikan karya mereka. (Osh)

Baca Juga

Ratusan mahasiswa Universitas Andalas (Unand) menggelar aksi demonstrasi di depan Pengadilan Negeri (PN) Padang, Senin (11/11/2024).
Mahasiswa Unand Demo PN Padang, Tuntut Percepatan Kasus Korupsi Dana Kemahasiswaan
Rektor Universitas Andalas (Unand) Efa Yonnedi melantik Lusi Susanti sebagai Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) periode 2024-2029.
Lantik Lusi Susanti Jadi Dekan FTI, Rektor Unand Ajak Tingkatkan Kualitas dan Akreditasi Prodi
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
PTUN Padang memutuskan untuk membatalkan Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Andalas (Unand) terkait pemberhentian Khairul Fahmi
Putusan PTUN Batalkan Pemberhentian Khairul Fahmi sebagai Wakil Rektor II Unand
Melestarikan Warisan: Pangan Tradisional Sebagai Sorotan di Perjamuan Penting
Melestarikan Warisan: Pangan Tradisional Sebagai Sorotan di Perjamuan Penting
Membangkitkan Ekonomi Kamang Lewat Kerupuk Ubi Udang Rebon: Strategi Optimalisasi Sumber Daya Lokal
Membangkitkan Ekonomi Kamang Lewat Kerupuk Ubi Udang Rebon: Strategi Optimalisasi Sumber Daya Lokal