PalantaLanggam - Peran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan pada era revolusi sekarang ini sangatlah penting. Berbagai persoalan lingkungan yanag terjadi perlu menjadi perhatian serius semua pihak terutama generasi muda
Latar belakang inilah yang menjadikan Himatep (Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian) menggelar seminar yang bekerjasama dengan perwakilan mahasiswa dari UiTM (University Technologi MARA Malaysia) yang bertemakan Youth Enviromentalist Seminar (YES), Senin (10/2).
Ketua Himatep Siti Azzahra, menyampaikan kegiatan ini bertujuan mengajak peran pemuda melestarikan lingkungan hidup. "Bagaimana kita sebagai generasi penerus untuk mempertahankan lingkungan hidup yang lebih baik. Kita melihat kerusakan yg terjadi sudah sangat parah sekali, dan ini menjadi tanggung jawab besar pemuda. Bagaimana pemuda meningkatkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan hidup," tandasnya.
Senada yang disampaikan ketua Himatep, Unand, salah seorang perwakilan mahasiswa UiTM Iqbal Thaqif bin Rozali juga menuturkan terima kasih banyak atas semua dukungan dan bersedia menerima tawaran kerjasama kegiatan ini dengan pihak kami, harapannya program ini akan bisa berkelanjutan pada masa yang akan datang.
Menurutnya, salah satu keluaran yang diinginkan dari program ini meningkatkan kesadaran dan kepedulian terutama kalangan mahasiswa berganti pandangan diberbagai disiplin ilmu bidang. "Bukan saja kerjasama Malaysia dg Indonesia tapi dengan berbagai negara lainnya. Semoga program ini bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Feri Arlius membuka acara seminar yang diadakan di Gedung Perpustakaan Unand Lantai 5 ini, sekaligus memberikan kata sambutan. "Saya sangat mengapresiasi kegiatan kerjasama 2 universitas yang berbeda ini. Sebelumnya kita juga sering bekerjasama dengan UiTM tiap tahun khususnya jurusan Perladangan dengan mengirimkan mahasiswa untuk melakukan studi banding," katanya.
Dia berharap hubungan ini dapat berlanjut karena adanya kesamaan kultural budaya. Khususnya bagi masyarakat Sumatra Barat yang banyak perantauan di Negara Malaysia.
"Sharing diskusi lebih banyak bisa dilakukan terutama bagi mahasiswa dan yang paling penting adalah pengalaman mengenal buaya di tempat lain adalah sesuatu pembelajaran berharga yang didapatkan. Kegiatan ini dapat mengembangkan kemampuan soft skill mahasiswa untuk dapat berinovasi dan berkreatifitas lebih baik lagi untuk masa akan datang," sebutnya.
Masing masing perwakilan kampus menyampaikan materi. Dari perwakilan dosen, Fateta diwakili oleh Muhammad Makky dengan topik Saving Our Planet : Oil Palm dan UiTM diwakili oleh Nik Azlin dengan topik Pengukuran Cemaran Limbah Batu Bara. (Osh)