Langgam.id- Pemerintah pusat lewat Kementerian Perdagangan melakukan penghentian impor bahan pangan, produk makanan, dan minuman dari negara China. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang saat ini sedang mewabah di negara itu. Dampak penghentian impor itu juga terasa di Sumatra Barat dengan kenaikan harga bawang putih.
Salah seorang pedagang di Pasar Raya Padang, Anton (36) mengatakan kenaikan harga bawang putih sudah terjadi sekitar satu minggu. Harga normal sebelum kenaikan Rp 28 ribu, sedangkan saat ini harga menjadi Rp 55 ribu.
"Ini karena pemerintah menutup keran impor dari China akibat ada virus corona, bawang putih kita dari China," katanya Jumat (7/2/2020).
Saat ini dia masih memiliki stok bawang putih hingga satu bulan kedepan. Dalam seminggu kedainya menjual sekitar 8 ton bawang putih.
"Kayaknya sebulan ini stok masih aman, tidak ada kemungkinan naik lagi, tapi kalau permintaan tambah banyak bisa jadi naik," katanya.
Baca juga : Pemprov Sumbar Lapor Pusat untuk Atasi Lonjakan Harga Bawang Putih
Pedagang Pasar Raya lainnya, Ilma Mutia (48) menjual bawang putih Rp 60 ribu satu kilonya. Sedangkan hari biasa ia menjual Rp 26 ribu.
"Kenaikan Rp 60 ribu ini baru tiga hari, mungkin karena bawangnya dari luar, dan sekarang lagi ada virus corona sehingga tidak mau masuk lagi," katanya.
Stok bawang putih yang dijualnya merupakan impor dari China. Selain harga naik, stok barang katanya juga terus mengalami penurunan. Namun selain dari China juga ada bawang dari negara lainnya.