Langgam.id – Objek wisata Air Terjun Palano, Nagari Lakitan Tengah, Kecamayan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) direncanakan akan dipenuhi angrek putih. Tanaman itu akan diajdikan ikon di lokasi tersebut.
Sekretaris Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Tunas Muda Bersama, Debi Nispi yang juga merupakan pengelola Air Terjun Palano menyebutkan, bunga cantik itu akan dikembangbiakan di lokasi air terjun.
“Tanaman angrek putih bisa ditemukan dengan mudah di kawasan air terjun, sehingga kami akan menjadikan bunga cantik itu sebagai ikon,” ujarnya melalui rilis yang diterima Langgam.id, Sabtu (25/1/2020).
Menurutnya, secara bertahap pengelola akan memperbanyak tanaman itu di lokasi, sehingga akan mempercantik objek wisata alam tersebut.
Tidak hanya itu, angrek putih juga akan dibudidaya dengan tanam polybag, sehingga pengunjung bisa menjadikan angrek putih sebagai buah tangan ketika datang ke lokasi.
Terkait sarana dan prasarana pendukung, kata Debi, hingga saat ini terus dibangun, termasuk akses jalan yang memadai agar pengunjung merasa nayaman saat berkunjung ke Air Terjun Palano.
“Kami bersyukur saat ini lokasi sudah bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat, kendati demikian, lebih baik datang ketika musim panas, jalannya masih rentan becek,” ungkap Debi.
Soal akses jalan, menurut Debi, BUMNag bekerjasama dengan UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Pesisir Selatan juga sudah membangun akses jalan ke lokasi, juga ada pos jaga, tempat parkir dan sarana pendukung lainnya.
“Jadi, untuk wisatawan yang ingin berkunjung, sarana dan prasarana sudah cukup memadai,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala UPTD KPHP Pesisir Selatan, Madrianto menyebutkan, objek wisata Air Terjun Palano merupakan salah satu objek wisata yang potensial dikembangkan.
Menurutnya, di lokasi terdapat beberapa titik air terjun yang menawarkan keindahan yang beragam, sehingga wisatawan yang datang tidak akan jenuh ketika berlama-lama di lokasi.
Selain adanya anggrek putih, pihaknya juga mendeteksi adanya tiga batang Bunga Bangkai (Amorphophallus Titanum), hanya saja masih dalam tahap fase vegetatif.
Saat ini di atas umbi bunga tumbuh batang tunggal yang daunnya menyerupai daun pepaya, setelah batang tunggal dan daun bunga layu, maka umbi yang tersisa di dalam tanah memunculkan bunga yang menggantikan batang dan daun, fase ini dikenal dengan fase generative, katanya. (*/ZE)