Langgam.id – Nagari Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, masuk 30 besar desa wisata di ajang Wonderful Indonesia Award (WIA) 2025 pada sub bidang destinasi.
Atas keberhasilan tersebut, tim juri dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI melakukan visitasi lapangan ke Nagari Koto Gadang pada Senin (10/11/2025).
Kunjungan tim juri dari Kemenparekraf RI adalah bagian dari tahapan penilaian WIA 2025 pada sub bidang destinasi.
Ni Wayan Giri Adnyani yang merupakan perwakilan tim juri Kemenparekraf RI mengungkapkan bahwa tujuan kehadiran tim adalah untuk melakukan verifikasi dan penilaian langsung di lapangan.
Sebelumnya terang Ni Wayan Giri Adnyani, pihaknya telah menerima dan menelaah dokumen yang dikirimkan desa wisata peserta.
“Dari dokumen yang kami terima, tim juri menganalisis dan menilai bahwa Koto Gadang layak masuk 30 besar desa wisata di ajang WIA 2025 untuk sub bidang destinasi,” ucapnya dilansir dari amcnews.co.id, Selasa (11/11/2025).
Ia menambahkan bahwa komposisi peraih 30 besar WIA bidang destinasi tahun ini terbagi empat kategori. Yaitu, 15 desa wisata terbaik, enam pokdarwis terbaik, enam daya tarik wisata terbaik dan tiga toilet bersih terbaik.
“Tahun 2025, peserta yang mendaftar untuk WIA sub bidang destinasi mencapai 1.118 peserta. Dari jumlah itu, Koto Gadang berhasil menembus 30 besar,” ujarnya.
Rinciannya, kategori desa wisata diikuti 601 peserta, daya tarik wisata yang dikelola swasta 261 peserta, pokdarwis 177 peserta, dan toilet bersih 79 peserta.
Ia pun mengapresiasi pokdarwis, pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten, serta seluruh pemangku kepentingan atas komitmen, kerja keras dan kolaborasi yang luar biasa.
Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, kategori desa wisata diberikan kepada desa yang berhasil mengembangkan potensi lokalnya secara berkelanjutan.
Melalui ajang ini, diharapkannya desa wisata mampu meningkatkan daya saing dengan menonjolkan keunikan sejarah, potensi sumber daya manusia, alam, budaya hingga kehidupan masyarakat dan kulinernya.
“Aspek keberlanjutan juga menjadi perhatian penting. Ini bagaimana supaya kondisi yang sudah baik bisa menjadi lebih baik lagi, agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap tata kelola, sosial ekonomi, budaya dan lingkungan,” tuturnya.
Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal mengaku bangga atas terpilihnya Koto Gadang sebagai salah satu dari 30 besar desa wisata terbaik di Indonesia.
“Koto Gadang memiliki sejarah panjang, budaya kuat dan masyarakat yang kreatif. Kami bangga desa ini bisa membawa nama Kabupaten Agam di tingkat nasional,” sebutnya.
Iqbal mengharapkan kehadiran tim juri dari Kemenparekraf menjadi motivasi bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus mengembangkan potensi lokal.
“Kunjungan ini bukan sekadar penilaian, tetapi momentum untuk memperkuat komitmen bersama. Pemerintah daerah akan terus mendukung pengembangan desa wisata sesuai kearifan lokal, agar semakin berdaya saing dan berkelanjutan,” harapnya. (*/y)






