Langgam.id - Satu unit jembatan yang putus akibat diterjang banjir di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar), belum diperbaiki. Akibatnya, akses mobilitas warga warga empat jorong di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) terhalang.
Warga terancam terisolasi karena jembatan ini penghubung utama antar jorong. Memang ada jalur alternatif, namun harus memutar dulu hingga 10 kilometer.
Setidaknya, ada 3.266 jiwa dari 808 kepala keluarga (KK) terancam terisolasi akibat putusnya jembatan. Mereka tersebar di Jorong Sungai Pangkua, Kandang Baniah, Sungai Binuang dan Batang Lolo Panduang.
Empat jorong ini juga terdapat fasilitas umum seperti empat sekolah di antaranya SMA, Tsanawiyah, dan dua sekolah dasar serta Kantor Urusan Agama.
Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria, mengatakan pengajuan pembangunan jembatan bailey untuk darurat sementara telah dilakukan. Namun proses pengerjaan belum bisa dilaksanakan karena terkendala pondasi belum didirikan.
"Memang ada proses membangun jembatan bailey. Dinas PU sudah setuju, tapi syaratnya kita (pemerintah kabupaten) harus bangun pondasi dulu. Kamarin sudah dibangun, tapi karena banjir yang tidak berhenti sehingga pondasi rusak lagi," ujar Muzni kepada langgam.id, Minggu (15/12/2019).
Muzni mengaku akan segera membangun kembali pondasi agar proses pengerjaan jembatan bailey segera dilaksanakan. Sampai saat ini, pihak terkait dalam hal ini Dinas PU hanya baru memasang bronjong dari dua sisi tepi aliran sungai.
"Kami akan bangun lagi (pondasi) agar pengerjaan jembatan bailey segera terwujud," kata Muzni sembari menyebutkan terdapat 12 jembatan di aliaran sungai di Kabupaten Solok Selatan terancam apabila banjir menerjang.
Salah seorang warga, Fitri Priyono, mengungkapkan jembatan yang putus merupakan satu-satunya akses masyarakat antar jorong. Diakuinya, apabila tak kunjung diperbaiki masyarakat terpaksa harus memutar jalan sangat jauh.
"Ini putusan ketika banjir hari Jumat. Banjir-banjir sebelumnya hanya ambruk, masih bisa dilalui untuk pejalan kaki, tapi sekarang sudah engga bisa lagi," katanya.
Jembatan Sungai Pakua ini telah empat kali diterjang luapan sungai sejak banjir menerjang beberapa wilayah di Kabupaten Solok Selatan sejak pertengahan November hingga terakhir Jumat (13/12/2019). Banjir terakhir memperparah hingga akhirnya putus. (Irwanda/RC)