Langgam.id - Para masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) terancam krisis air bersih. Hal ini diakibatkan intake dan pipa distribusi milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di wilayah tersebut mengalami kerusakan akibat diterjang banjir.
Data dari PDAM Kabupaten Solok Selatan, ada 16 intake dan enam pipa yang rusak, sehinga pelayanan air bersih ke masyarakat terganggu. Dari total empat kecamatan yang terdampak banjir, sedikitnya ada 6.400 pelanggan.
"Pelayanan PDAM terhadap pelanggan terhenti sementara, karena jaringan distribusi pipa dan intake kami banyak yang rusak. Kemarin sudah diperbaiki, namun akibat banjir kali ini, lebih parah (rusak)," ujar Direktur PDAM Tirta Seribu Sungai, Ridwan kepada Langgam.id, Sabtu (14/12/2019).
Upaya untuk antisipasi kekurangan air bersih berlarut, PDAM dari daerah lain di Sumbar ikut membantu dalam upaya perbaikan pipa dan intake. Selain itu, juga mengirimkan hidran umum berisikan air bersih.
Hingga saat ini, sudah tersebar empat unit hidran yang dikirim PDAM Padang Panjang dan Kabupaten Agam di lokasi terdampak banjir.
Menurut Ridwan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan balai air minum untuk penambahan hidran.
"Kami mengajukan permohonan ke Balai Air Minum melalui satgas. InsyAllah dibantu delapan hidran. Empat hidran dari daerah lain sudah dipasang dan dinikmati warga yang terdampak banjir," jealsnya.
PDAM Solok Selatan masih berupaya untuk segera mungkin perbaikan kerusakan pipa dan hidran agar saluran kepada pelanggan kembali normal.
Ditargetkan, akan rampung hingga sampai tanggap darurat ditetapkan selesai.
"Kami perbaiki secara utuh, tapi ini masalah tenaga dan cuaca serta alat ini juga mempengaruhi. Ini menyangkut layanan, kita harus bekerja secepat mungkin. Target bertolak ukur terkait tanggal darurat hingga 19 Desember mendatang," tuturnya. (Irwanda/ZE)