Masa Tanggap Darurat Bencana di Pesisir Selatan Diperpanjang 14 Hari

Masa Tanggap Darurat Bencana di Pesisir Selatan Diperpanjang 14 Hari

TRC Semen Padang membersihkan lumpur di jalan, Pesisir Selatan. (Foto: Dok. Humas SP)

Langgam.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel) memperpanjang masa tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan. Perpanjangan itu terhitung mulai 22 Maret hingga 4 April yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati Pesisir Selatan Nomor 100.3.3.2/130/Kpts/BPT-PS/2024 tentang Perpanjangan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan.

Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pessel, Mawardi Roska, mengatakan, hal ini dilakukan untuk memaksimalkan penanganan masyarakat yang menjadi korban dan terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi pada 7-8 Maret 2024.

"Masa tanggap darurat bencana 14 hari pertama akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi 7 Maret 2024 lalu berakhir hari ini (21/3). Karena kondisi di lapangan masih membutuhkan, maka dilakukan penambahan selama 14 hari ke depan. Kami sudah melakukan koordinasi dengan BNPB dan pihak terkait lainnya," katanya, dicuplik dari Pesisirselatankab.go.id, Jumat (22/3/2024).

Mawardi menjelaskan bahwa saat ini penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana masih terus dilakukan, termasuk operasional dapur umum bagi warga yang berada di tenda-tenda pengungsian di beberapa titik di Kecamatan Koto XI Tarusan, IV Jurai, dan Kecamatan Sutera.

"Dengan diperpanjangnya masa tanggap darurat ini, maka upaya maksimal bisa kita lakukan di lapangan terhadap warga yang terdampak bencana tersebut," ujarnya.

Selama masa penambahan tersebut, tim tanggap bencana di lapangan akan tetap melakukan pembukaan akses jalan dan mencari lahan untuk relokasi bagi warga yang menjadi korban bencana alam banjir bandang dan longsor. Hal ini terutama dilakukan terhadap rumah yang tertimbun longsor dan berada pada zona rawan banjir dan longsor.

Mawardi menambahkan bahwa pihaknya juga telah memerintahkan camat dan wali nagari untuk melakukan pendataan terhadap rumah warga yang mengalami kerusakan akibat bencana banjir dan tanah longsor.

Berdasarkan data sementara, terdapat 489 rumah rusak berat akibat banjir dan tanah longsor.

"Dari jumlah itu, paling banyak terdapat di Kecamatan Sutera, yakni sebanyak 127 unit, kemudian Linggo Sari Baganti 115 unit, Tarusan 86 unit, Lengayang 83 unit, Kecamatan IV Jurai 49 unit, Batang Kapas 20 unit, dan di kecamatan lainnya sebanyak 8 unit," tutupnya. (*/Yh)

Baca Juga

KLB Diare di Pesisir Selatan, 5 Orang Meninggal Dunia
KLB Diare di Pesisir Selatan, 5 Orang Meninggal Dunia
Jalan Sitinjau Lauik yang menghubungkan Padang - Solok hingga Pulau Jawa, sudah bisa dilalui sekitar pukul 20.30 WIB, Selasa (7/5/2024).
Sempat Lumpuh Total Akibat Longsor, Jalur Sitinjau Lauik Sudah Bisa Dilewati
Musibah longsor terjadi di jalur Padang-Solok, tepatnya di bawah Tugu Bingkuang pada Selasa (7/5/2024) sekitar pukul 13.30 WIB.
Akses Jalan Padang-Solok Lumpuh Total Akibat Longsor, 1 Mobil Terseret Material
Survei Spektrum Politika: Elektabilitas Andre Rosiade Dekati Mahyeldi, Berpeluang Kalahkan Petahana
Survei Spektrum Politika: Elektabilitas Andre Rosiade Dekati Mahyeldi, Berpeluang Kalahkan Petahana
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri pada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Saiful Mujab mengatakan, bahwa pihaknya terus
PPIH Embarkasi Padang Berangkatkan 6.592 Jemaah Haji Tahun Ini
Padang masuk ke dalam delapan kota di Indonesia menjadi pilihan masyarakat untuk menikmati masa tua. Hal itu berdasarkan survei GoodStats
Triwulan I/2024: BPS Catat Ekonomi Sumbar Tumbuh 4,37 Persen, Masih di Bawah Nasional