Dosen Unand Prof. Aisyah, Spesialis Kedokteran Nuklir Pertama di Sumatra

Dosen Unand Prof. Aisyah, Spesialis Kedokteran Nuklir Pertama di Sumatra

Guru Besar Kedokteran Nuklir Universitas Andalas Aisyah Elliyanti. (Foto: Dok. Unand)

Langgam.id - Guru Besar Bidang Kedokteran Nuklir pada Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Prof. Dr. dr. Aisyah Elliyanti, SpKN (K).,MKes menjelaskan terminologi Kedokteran Nuklir masih terasa sangat asing bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Hal ini didukung dengan fakta bahwa fasilitas dan tenaga ahli bidang ini yang masih begitu sedikit.

Ia mengatakan hingga tahun 2021, baru 17 rumah sakit di Indonesia (pemerintah dan swasta) yang memiliki fasilitas layanan kedokteran nuklir. Namun, dari junlah itu hanya 12 rumah sakit saja yang mampu memberikan pelayanan Kedokteran Nuklir, dan hanya 4 dari 12 rumah sakit tersebut yang memiliki kamera PET.

“Indonesia dengan jumlah penduduk 270,6 juta jiwa hanya memiliki 4 kamera PET/CT, 12 SPECT/SPECT-CT dan 3 cyclotron. Jika dibagi dengan jumlah penduduk, maka satu kamera SPECT/CT melayani rerata 22,51 juta penduduk, dan satu kamera PET/CT melayani rata-rata 54,04 juta penduduk,” katanya, dikutip langgam dari laman resmi Unand, Jumat (10/3/2023).

Menurutnya, dengan data yang menunjukkan jumlah spesialis kedokteran nuklir di Indonesia hanya 53 orang, dan Prof. Aisyah adalah spesialis kedokteran nuklir pertama di Sumatra. Di Sumatra Barat sendiri hingga kini, hanya dua orang dokter spesialis nuklir.

Padahal, kedokteran nuklir sendiri merupakan bidang ilmu yang unik dan berperan penting pada bidang medis. Ilmu ini menggunakan energi radiasi terbuka dari inti nuklir untuk menilai fungsi suatu organ, mendiagnosis, terapi dan mengobati penyakit.

“Kedokteran nuklir juga berperan besar terhadap pengobatan penyakit kanker yang lebih terintegrasi dan komprehensif, sehingga pasien kanker tidak perlu lagi berpindah-pindah dalam menjalani terapi ke luar negeri,” ujarnya.

Saat orasi ilmiah pengukuhan Guru Besarnya, Prof. Aisyah menyampaikan pidato ilmiah berjudul "Peran Theranostics Kedokteran Nuklir pada Tatalaksana Penyakit di Era Kedokteran Molekuler dan Dampaknya Pada Layanan Kesehatan di Sumatera Barat".

Ia menjelaskan konsep thernostics kedokteran nuklir yang memberikan informasi yang terintegrasi secara sistematis untuk mendiagnostik penyakit, agar pada tatalaksana penyakit bisa lebih efisien, dan trial serta error dapat dihindari. 

Dicontohkannya, terapi adjuvan kanker tiroid berdiferensiasi dengan menggunakan Yodium Radioaktif yang dapat meningkatkan angka kesembuhan. Ini merupakan contoh aplikasi thearonostics dengan menggunakan radiofarmaka untuk mendiagnostik dan terapi. 

Maka dari itu, ia menyimpulkan thernostics kedokteran nuklir pada tatalaksana penyakit di era Kedokteran Nuklir perlu ditingkatkan lagi khususnya di Sumatra Barat yang masih dinilai kurang.

Aisyah Elliyanti lahir di Padang pada 7 Maret 1969. Ia menyelesaikan studi sarjana di FK Universitas Andalas, dan menyelesaikan spesialis, magister hingga studi doktor di FK Universitas Padjajaran, Bandung. (*/FS)

Baca Juga

Ratusan mahasiswa Universitas Andalas (Unand) menggelar aksi demonstrasi di depan Pengadilan Negeri (PN) Padang, Senin (11/11/2024).
Mahasiswa Unand Demo PN Padang, Tuntut Percepatan Kasus Korupsi Dana Kemahasiswaan
Rektor Universitas Andalas (Unand) Efa Yonnedi melantik Lusi Susanti sebagai Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) periode 2024-2029.
Lantik Lusi Susanti Jadi Dekan FTI, Rektor Unand Ajak Tingkatkan Kualitas dan Akreditasi Prodi
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
Inovasi Pertanian: Pemberdayaan Kader PKK Melalui Pelatihan Hidroponik
PTUN Padang memutuskan untuk membatalkan Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Andalas (Unand) terkait pemberhentian Khairul Fahmi
Putusan PTUN Batalkan Pemberhentian Khairul Fahmi sebagai Wakil Rektor II Unand
Melestarikan Warisan: Pangan Tradisional Sebagai Sorotan di Perjamuan Penting
Melestarikan Warisan: Pangan Tradisional Sebagai Sorotan di Perjamuan Penting
Membangkitkan Ekonomi Kamang Lewat Kerupuk Ubi Udang Rebon: Strategi Optimalisasi Sumber Daya Lokal
Membangkitkan Ekonomi Kamang Lewat Kerupuk Ubi Udang Rebon: Strategi Optimalisasi Sumber Daya Lokal