Kala Sosok Kepala Batu dan Kepala Buku Tampil Berdampingan di Payakumbuh

Kala Sosok Kepala Batu dan Kepala Buku Tampil Berdampingan di Payakumbuh

Perupa Romi Armon sedang melukis dalam penampilan dua sosok dengan "kepala unik" saat live performance (pertunjukan langsung) karya seni rupa di Agamjua, Padang Tangah, Payakumbuh, Sumatra Barat, Senin (12/12/2022). (Foto: Dharma Harisa)

Langgam.id - Dua sosok dengan "kepala unik" muncul dalam live performance (pertunjukan langsung) karya seni rupa di Agamjua, Padang Tangah, Payakumbuh, Sumatra Barat. Perupa Romi Armon, mengerjakan karya seni itu di sela pembukaan Festival PDRI "Menikam Jejak Budaya Zaman PDRI," pada Senin (12/12/2022) malam.

Karya itu menampilkan dua orang performer.  Satu orang dengan kepala berbentuk batu. Dan satunya lagi dengan kepala buku.

Romi Armon yang membuat karya tersebut mengatakan, kedua sosok ini baginya adalah gambaran diri manusia. "Hal tersebut tak terlepas dari diri kita sehari-hari," tuturnya.

Menurut Romi yang melukis dengan teknik ekspresionis, sosok manusia berkepala buku menceritakan karakter orang yang mudah menyerap informasi, ingin tahu segala hal, dan haus akan pengetahuan.

Sedangkan si kepala batu adalah sifat yang kadangkala hadir di diri seseorang. Sesuatu yang susah untuk diberi tahu dan dinasehati.

Baginya, dalam lintasan peristiwa sejarah, khususnya PDRI, para tokoh-tokoh bangsa dalam hal tertentu juga memiliki sifat tersebut.

Ada kalanya, tutur Romi, karena ego sektoral tertentu, para tokoh di era pasca kemerdekaan, tidak bisa mendengarkan aspirasi orang lain. Namun, ia tak ingin terlalu jauh untuk membentuk penilaian publik terhadap peristiwa tersebut.

"Karya itu ketika sudah dipertunjukkan, maka pengunjung dan apresian bebas untuk berinterpretasi dan memaknai sesuai dengan pengetahuan dan imajinasinya," kata Romi yang juga merupakan pendiri Kato Art Lab itu.

Karya yang disuguhkan Romi kali ini baru pertama kali ia tampilkan. "Aksi performance art ini himpunan dari beberapa cabang seni rupa, di antaranya seni instalasi, performance art, seni lukis hingga patung," ujar pria tamatan seni rupa UNP tersebut.

Idenya sendiri kata Romi, berangkat dari cara pandang manusia melihat segala sesuatu. Dengan memanfaatkan metode pencahayaan dan warna monochrome, perupa itu ingin menghadirkan karya tiga dimensi yang berkesan dua dimensi.

“Jadi kesan yang ditampilkan seperti potret sebuah lukisan. Padahal ini bukan lukisan. Jadi metodenya itu permainan warna dengan cahaya,” tutur Romi.

Lalu, dinding dan lantai yang menjadi bagian karya itu, Romi lukiskan menyerupai bayangan dari objek. Dengan memainkan metode cahaya dan ilusi optik dari pengunjung, sehingga kesan yang ditangkap dari karya memiliki daya pukau tersendiri. (Dharma Harisa/SS)

Baca Juga

Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, tersangka dalam kasus penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, akan menjalani
Ombudsman Desak Polisi Ungkap Motif Penembakan Kasat Reskrim Solok Selatan
Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan yang menewaskan Kasat
Pelaku Polisi Tembak Polisi Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana, Terancam Hukuman Mati
Komisi III DPR RI akan mendatangi Polda Sumatera Barat (Sumbar) dan Polres Solok Selatan untuk meninjau langsung kasus penembakan yang
Komisi III DPR RI Akan ke Sumbar, Tinjau Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
Kapolda Sumatra Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono menegaskan akan mengambil langkah tegas dalam menangani kasus penembakan yang menewaskan
Kasus Penembakan di Polres Solsel, Kapolda Upayakan Pemberhentian Tidak Hormat Kepada Pelaku
Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono, mengonfirmasi kasus penembakan yang melibatkan dua perwira polisi di Solok Selatan.
Kapolda Sumbar: Kasus Penembakan di Solok Selatan, Tersangka Sudah Diamankan
Diduga Persoalan Tambang Ilegal, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Tewas Ditembak Rekannya
Diduga Persoalan Tambang Ilegal, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Tewas Ditembak Rekannya