Langgam.id - Populasi ikan bilih di Danau Singkarak kian menyusut. Produksi tangkapan nelayan salingka Danau Singkarak menurun hingga 50 persen akibat eksploitasi berlebihan sejak 20 tahun terakhir.
Beragam upaya dilakukan agar jenis ikan endemik Danau Singkarak ini terhindar dari kepunahan. Salah satunya, melalui konservasi ex-situ yang dilakukan di laboratoriun UBH dan konservasi in-situ di Nagari Sumpur, Tanah Datar.
Baru-baru ini, sekitar 4.000 bibit ikan bilih hasil pembibitan laboratorium ditebar di area konservasi ikan bilih di Nagari Sumpur, Tanah Datar.
Program kawasan konservasi itu merupakan buah kerjasama antara PT. Semen Padang dan Universitas Bung Hatta (UBH). Area konservasi sebagai penyangga bilamana ikan bilih tak lagi dapat ditemukan di habitat aslinya.
"Kami sangat mengapresiasi upaya penyelamatan ikan bilih yang dilakukan PT. Semen Padang dan UBH ini. Pembiakan hewan endemik di luar habitat asli memang tidak mudah. Tak jarang pula menemui kegagalan," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy.
Semua pihak harus menjaga Danau Singkarak secara berkelanjutan untuk menjaga keberlangsungan konservasi dan ekosistem ikan bilih. Pemerintah sendiri, lanjutnya, juga berupaya melalui penghentian penggunaan alat-alat tangkap yang dilarang.
"Terutama keramba jaring apung. Selain itu, pemerintah provinsi juga tengah mengupayakan mata pencarian alternatif bagi masyarakat setempat," katanya.
Pencarian masyarakat dari danau pelan-pelan digeser melalui program peternakan, pertanian dan kepariwisataan.
Direktur Utama Semen Indonesia Group (SIG), Donny Arsal mengatakan, program konservasi akan dikembangkan dengan skala yang lebih besar, sehingga semakin berdampak bagi masyarakat, terutama daerah Sumpur yang bakal jadi percontohan.
Baca Juga: Lakukan Konservasi Ikan Bilih, PT Semen Padang Diapresiasi DKP Sumbar
Nagari Sumpur dipilih sebagai percontohan karena dinilai sangat ramah terhadap ikan bilih. Menurut tokoh masyarakat, Fernando Sutan Sati, sekaligus ketua nelayan setempat menyebut, Nagari Sumpur hingga saat ini cukup taat dengan aturan penggunaan alat tangkap.
—