Langgam.id - Bantuan untuk korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, terus mengalir. Kali ini datang dari Dewan Ulama Thariqah Internasional, sebuah organisasi yang didalamnya tergabung ulama dari berbagai negara.
Bantuan itu berupa dana sebesar Rp52,5 miliar yang terbagi dalam dua bagian. Di antaranya, bantuan untuk perbaikan atau renovasi sebesar Rp2,5 miliar diperuntukkan bagi perantau asal Sumbar yang menjadi korban dalam kerusuhan Wamena.
Penyerahan dana bantuan Rp2,5 miliar ini diberikan langsung secara simbolis oleh Dewan Pembina organisasi Dewan Ulama Thariqah Internasional, Syekh Maulana Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani, Senin (7/10/2019) di Padang.
Maulan mengatakan, pihaknya menunjuk Forum Sumbar Bersatu sebagai penyalur bantuan. Sepenuhnya, bantuan selanjutnya disalurkan Forum Sumbar Bersatu.
“Rp2,5 miliar hari ini kita serahkan, ini berbentuk fisik perbaikan. Forum Sumbar Bersatu kita tunjuk sebagai pelaksana di lapangan dalam pengelolaan bantuan ini," ujar Maulana kepada wartawan.
Sementara untuk Rp50 miliar dana ini merupakan modal usaha bagi seluruh korban Wamena dari perantau daerah mana pun. Dana ini direncanakan akan diberikan langsung oleh Dewan Ulama Thariqah Internasional.
"Bantuan kedua modal usaha ini kita siapkan yang dihimpun dari ulama berbagai negara. Untuk saat ini baru Rp2,5 miliar secara simbolis yang telah kita serahkan," katanya.
Perlu diketahui, Dewan Ulama Thariqah Internasional berdiri diawali dari pertemuan ulama Thariqah se-Sumbar yang diadakan beberapa tahun lalu. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan se-Sumatra hingga Asean.
Pada tahun 2018, Dewan Ulama Thariqah bertranformasi menjadi internasional yang berpusat di Istanbul, Turki. Beberapa negara telah bergabung dalam Dewan Ulama Thariqah Internasional ini di antaranya, Maroko, Aljazair, Jerman, Prancis, Sudan, Mesir dan Amerika Serikat.
Di sisi lain menanggapi dana bantuan Rp2,5 miliar untuk perantau Minang, Ketua Forum Sumbar Bersatu, Mahyusil Rahmat mengungkapkan, pihaknya akan memverifikasi data secara detail bagi setiap korban Minang di Wamena.
"Bagi mereka (korban) yang sudah kembali ke Sumbar dan ada yang bertahan di situ tentu kita utamakan yang masih bertahan di situ. Yang sudah kembali ke Sumbar kan juga sudah mendapatkan bantuan dari keluarga kita yang lain," katanya.
Mahyusil mengatakan pihaknya akan segera membentuk tim untuk menyalurkan bantuan ini. Ia segera mungkin untuk turun ke lokasi dampak untuk memberikan bantuan untuk perbaikan fisik bangunan bagi korban yang terdampak.
"Kita bentuk tim khusus agar tidak salah sasaran dan tumpang tindih. Kami berikan langsung dengan mekanisme yang sedang disiapkan," tuturnya. (Irwanda/RC)