Langgam.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) Supardi mendorong agar pemerintah provinsi (pemprov), kabupaten, dan kota agar memasukkan pencak silat dalam kurikulum alternatif di sekolah.
Hal ini disampaikannya saat membuka Kejuaraan Terbuka Pencak Silat Minsai Al Fitrah Karang Taruna Sopan Santun Tingkat SD/SLTP/SLTA Sumbar-Riau-Jambi Tahun 2022, di Payakumbuh, Senin, (27/6/2022).
Supardi mengaku yakin bahwa generasi muda Sumbar tidak ada lagi terlibat narkoba, kenakalan remaja lainnya dan penting sopan santunnya. Dia mengapresiasi hal tersebut untuk kemajuan ke depannya.
"Kami yakin dan percaya generasi muda Payakumbuh insya Allah ke depannya akan jauh lebih berkembang dibandingkan hari ini," katanya.
Menurut Supardi, pihaknya terus mendorong seluruh kegiatan silat di Sumbar, karena silat tidak hanya tempat bertarung tetapi merupakan warisan budaya yang harus dijaga. Silat ini telah diakui bahkan oleh dunia internasional sejak zaman dulu.
“Kita harapkan hasil kejuaran pencak silat ini dapat melahirkan atlet level Nasional dan Internasional,” ujarnya.
Menurutnya, Kemendikbud Ristek Dikti juga telah diakui bahwa silat berasal dari Sumbar. Tentu hal ini harus terus dijaga sampai kapanpun. Sebab ini juga ikon budaya yang mesti diperjuangkan.
Lanjut Supardi, pihaknya juga mendorong pencak silat tidak ada lagi perbedaan. Silat tradisional dan silat prestasi, maka semua harus menjadi satu kedepannya.
“Kami akan mencoba internnsip mensuport yang atas namakan silat di Sumatra Barat, karena silat harus kita berdayakan dan lestarikan,” ujar Supardi.
Supardi yang juga menjabat Ketua IPSI Sumbar, mengatakan dirinya mencoba mencari bentuk lain agar silat tidak hanya tempat bertarung tetapi juga tempat menuntut ilmu.
Baca Juga: Ketua DPRD Sorot Cara Pemprov Sumbar Tanggapi Rencana Penghapusan 12.417 Tenaga Honorer
"Makanya saya berharap kepada pemerintah provinsi kabupaten kota agar menjadikan silat sebagai kurikulum alternatif, dalam rangka pembentukan generasi muda kedepan," katanya.
Kalau seandainya silat sudah menjadi karakter anak muda maka tidak akan ada lagi anak muda terlibat narkoba, tidak salat, tidak tahu dengan masjid dan musala, juga tidak akan ada lagi anak muda yang meganggu sehingga mengacaukan keamanan negara.
Lewat silat anak muda menjadi hebat karena punya mental sportivitas yang tinggi dan menjadi orang arif dan bijaksa. Tentunya hal ini adalah keinginan semua pihak agar muncul generasi arif dan bijaksana.
Acara tersebut dihadiri Kepala Disparpora Kota Payakumbuh, Ketua LKAAM Kota Payakumbuh yang juga anggota DPRD kota payakumbuh YB,Dt. Parmato Alam, Edwar Df, Dt.Fahlevi Mazni, Kapolsek Kota Payakumbuh, Camat Payakumbuh Timur Dewi Novita, Lurah Balai Jariang dan tamu undangan lainnya. (*/SS)
---