Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Ketua LKAAM menilai jaringan teroris NII gunakan golok untuk tumbangkan rezim tak masuk akal.
Langgam.id - Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Fauzi Bahar menyayangkan klaim kepolisian soal adanya sejumlah warga Sumatra Barat (Sumbar) terlibat jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII).
Fauzi menilai, klaim seperti itu hanya akan akan membuat orang takut datang ke Sumbar. Dan, ia mendesak agar polisi segera mengklarifikasi terkait adanya seribuan warga Sumbar terlibat dalam jaringan teroris NII tersebut.
Dikatakan Fauzi, adanya klaim tanpa penjelasan lebih detail, ditakutkan bisa membuat orang enggan mengunjungi Sumbar.
Tidak hanya itu, Fauzi juga khawatir adanya kalim kepolisian itu, Sumbar bisa gagal memanfaatkan momen dimulainya geliat pariwisata setelah dua tahun lumpuh akibat pandemi Covid-19.
"Densus harus mengklarifikasi agar ini tidak menyebabkan orang takut datang. Kita melihat sektor pariwisata berpotensi membangkitkan perekonomian. Jangan sampai orang enggan ke Sumbar," ujar Fauzi kepada awak media di Padang, Rabu (20/4/2022).
Selain itu, menurut Fauzi, temuan kepolisian yang menyebutkan bahwa seribuan lebih masyarakat diduga terlibat jaringan teroris NII menggunakan golok untuk mengkudeta rezim terlihat tidak masuk akal.
"Orang punya kail sejengkal, lalu kita tuduh dia mau mengukur lautan. Tak masuk akal. Semua orang juga punya golok, tidak mungkinlah itu," tegasnya.
Kendati demikian, Fauzi mengamini bahwa paham radikal dan ekstrimis memang ada dan berkembang di tengah masyarakat. Namun, sebelum menetapkan lebih jauh seseorang terpapar radikalisme, polisi juga harus membuktikan temuan itu kepada publik.
"Kalau iya dia punya skill seperi merakit bom, punya alat deternator, bisalah (dianggap melakukan teror). Tapi kalau punya golok, ketawa kita, gitu ya. Impossible lah itu. Ini kok cetek sekali alasannya," ucap Fauzi.
Fauzi juga meragukan apa yang dikatakan polisi di banyak pemberitaan. Untuk itu, selaku ketua LKAAM, ia mendesak Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah untuk memanggil kepala daerah yang masyarakatnya disebut terlibat jaringan teroris NII, termasuk memanggil Kapolda Sumbar.
Baca juga: Disebut Polisi Pakai Golok, Pengamat Terorisme Unimal Pertanyakan Keaslian NII di Sumbar
"Apa sesungguhnya yang terjadi? Jangan Sumbar terpojok saja. Saya selaku Ketua LKAAM juga merasa, kok tiba-tiba dilempar seperti ini beritanya. Heran saya," katanya.
"Ini harus ditelusuri. Kalau tidak, informasi yang bertebaran bias semua," sambung Fauzi.
—