Komoditas Ini Sumbang Inflasi Bagi Sumbar 1,02 Persen di Januari 2022

Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Ilhamiwitri, pada September 2023, secara month to month (m-to-m) terjadi inflasi

Ilustrasi. [foto: canva.com]

Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Sumatra Barat (Sumbar) mengalami inflasi sebesar 1,02 persen pada Januari 2022

Langgam.id - Sumatra Barat (Sumbar) mengalami inflasi sebesar 1,02 persen pada Januari 2022. Angka ini didapat dari gabungan dua kota di Sumbar, yaitu Padang dan Bukittinggi.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Kenda Paryatno mengatakan, pada Januari 2022, Kota Padang mengalami inflasi sebesar 1,03 persen.

Sedangkan Kota Bukittinggi terang Kenda, mengalami inflasi sebesar 0,95 persen.

"Inflasi di Sumbar (gabungan dua kota) terjadi karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 10 kelompok pengeluaran," ujar Kenda dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/2/2022).

10 kelompok itu terangnya, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,73 persen. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,97 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar sebesar 1,17 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,95 persen.

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,60 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen. Kelompok transportasi sebesar 0,17 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,12 persen.

Serta, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran masing-masing sebesar 0,07 persen.

"Sedangkan kelompok pendidikan relatif tidak mengalami perubahan IHK," ucapnya.

Kenda menjelaskan, bahwa laju inflasi tahun kalender Sumbar Januari 2022 atau Januari 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 1,02 persen.

"Sedangkan laju inflasi year on year Januari 2022 Sumbar atau Januari 2022 terhadap Januari 2021 sebesar 2,30 persen," tuturnya.

Kenda menambahkan, komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi selama Januari 2022 di Sumbar ialah daging ayam ras 0,24 persen, mobil (0,17 persen).

Kemudian, biaya pulsa ponsel (0,14 persen), bahan bakar rumah tangga (0,12 persen), telur ayam ras (0,11 persen), bawang merah (0,06 persen).

Berikutnya, beras (0,04 persen), tomat (0,03 persen), rokok kretek filter (0,03 persen), sabun detergen bubuk/cair (0,03 persen).

Baca juga: BPS: Sumbar 7 Kali Inflasi di 2021, Tertinggi November, Terendah September

Sementara itu kata Kenda, komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi Sumbar di Januari 2022 yaitu, cabai merah, angkutan udara, ikan gembolo/ikan aso-aso, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, dan beberapa komoditas lainnya.

Dapatkan update berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

BPS mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) pada Agustus 2024 sebesar 5,75 persen. Angka ini turun
BPS: Tingkat Pengangguran Terbuka Sumbar Turun 0,19 Persen di Agustus 2024
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi di Sumbar sepanjang Januari-September 2024 diperkirakan sebesar 1.027.429 ton GKG
Produksi Beras di Sumbar Capai 594.905 Ton Sepanjang Januari-September 2024
BPS mencatat nilai ekspor Sumbar pada September 2024 sebesar US$135,59 juta. Nilai ini mengalami penurunan sebesar 43,72 persen dibanding
BPS: Ekspor dan Impor Sumbar Turun pada September 2024
BPS mencatat pada September 2024, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatra Barat melalui pintu masuk BIM
Kunjungan Wisman ke Sumbar Naik di September 2024, Malaysia Masih Mendominasi
Permasalahan baru yang menimpa umat Islam yakni terkait daftar nama-nama ustadz kondang yang terdaftar dalam jaringan radikalisme.
Pergeseran Nilai Muhammadiyah Sumbar dalam Politik?
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumbar, Bayu Aryadhi mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi
BP2MI: Tidak Ada Pekerja Migran Indonesia dari Sumbar di Zona Konflik