Langgam.id - Dua pekan sudah insiden jatuhnya rangkaian sound system dan speaker di Lapangan GOR Khatib Sulaiman, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar) berlalu. Namun, kasus yang menewaskan seorang murid sekolah dasar bernama Rara Rizkyatul Hanif (12 tahun) belum menemukan titik terang, tersangka hingga saat ini belum ditetapkan.
Padahal, Kepolisian Resor (Polres) Padang Panjang yang menangani kasus ini mengklaim, bahwa adanya dugaan unsur kelalaian. Bahkan enam orang telah diperiksa untuk dimintai keterangan.
Kasat Reskrim Polres Padang Panjang AKP Hidup Mulya, ketika dikonfirmasi Langgam.id, mengaku pihaknya masih menunggu keterangan para korban yang selamat. Begitupun, penambahan saksi-saksi dalam kejadian tersebut.
"Kami masih dalam proses. Masih menunggu keterangan korban yang masih dirawat dan penambahan saksi. Baru nanti kembali digelar perkara untuk penetapan tersangka," ujar Mulya saat dihubungi Langgam.id via telepon, Senin (9/9/2019).
Keterangan yang diberikan Hidup Mulya, hampir sama dengan hasil wawancara Langgam.id seminggu yang lalu. Ia hanya bisa meminta untuk bersabar dalam penetapan tersangka.
"Sabar, nanti akan kami informasikan. Sekarang, kami masih menunggu penambahan saksi-saksi," ungkapnya.
Seperti diketahui, kasus jatuhnya rangkaian sound system dan speaker milik Even Organizer (EO) Cebek Sound ini menyebabkan lima orang menjadi korban, satu di antaranya dinyatakan meninggal. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (25/8) lalu.
Korban meninggal yaitu Rara Rizkyatul Hanif, merupakan murid SDN 03 Guguak Malintang. Sedangkan empat orang lainnya mengalami luka hingga patah tulang.
Korban yang mengalami luka-luka dan patah tulang diantaranya, Niesya Defina Putri (11 tahun) dan Adina Raisa Claresta (11 tahun). Dua korban ini juga tercatat sebagai murid SDN 03 Guguk Malintang.
Korban lainnya, Afrirona (27), staf TU di SDN 03 Guguak Malintang dan Afririani (28), guru honorer di SD tersebut, mengalami patah tulang. Dua korban ini sudah menjalani operasi patah tulang di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Kartika Docta Padang.
Rangkaian sound system dan speaker tersebut bagian dari perhelatan Kemah Budaya Nasional (KBN) ke-X yang berlangsung di Kota Padang Panjang.
Sedangkan, peristiwa ini terjadi saat para penari sedang melakukan gladi resik untuk tampil dalam acara pembukaan. (Irwanda/ZE)