Pemprov Sumbar Perluas Pasar UMKM Lewat e-Katalog

Langgam.id-UMKM Sumbar

Wagub Sumbar Audy Joinaldy melakukan kunjungan ke Jawa Timur beberapa waktu lalu. [foto: Pemprov Sumbar]

Langgam.id – Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy mengatakan, Sumbar memiliki potensi UMKM yang bisa menjadi tulang punggung ekonomi daerah.

Bahkan UMKM ini terangnya, bisa menjadi mitra bisnis bagi banyak UMKM lain di provinsi lain dengan jembatan para perantau Minang yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Hanya saja ungkap Audy, dimasa pandemi banyak UMKM yang mati atau hampir mati karena perputaran ekonomi yang sangat lesu.

“Atas pertimbangan hal tersebut, maka diperlukan upaya berupa terobosan baru diantaranya penerapan e-katalog lokal seperti yang dilakukan Jawa Timur,” ujar Audy, Jumat (5/11/2021).

Setidaknya kata Audy, tersedia alokasi belanja langsung Pemprov Sumbar yang bisa diakses oleh UMKM melalui mekanisme Belanja Langsung (marketplace) sebesar lebih dari Rp500 miliar. Dan ini belum termasuk anggaran kabupaten/kota se-Sumbar.

Audy menjelaskan, selama ini, OPD di daerah sulit melakukan pengadaan barang dan jasa dari UMKM atau vendor lokal karena tidak masuk dalam e-katalog.

“Kita carikan solusi agar mereka bisa masuk e-katalog lokal sehingga dapat diakses pemerintah sehingga pasarnya makin luas,” bebernya.

Untuk mewujudkan hal tersebut agar sesuai dengan aturan, Pemprov Sumbar perlu belajar dari daerah yang telah lebih dahulu menerapkannya. Salah satunya Jawa Timur.

“Jawa Timur adalah daerah yang telah lebih dahulu dan berhasil melaksanakan sistem pengadaan langsung berbasis e-comers (marketplace). Kita perlu mempelajari keberhasilan itu untuk diterapkan di Sumbar,” ucap  Audy.

Dengan demikian sebut Audy, tujuan untuk memberdayaan UMKM yang menjadi fokus dan prioritas bagi Sumbar bisa terealisasi secepatnya.

“Karena dengan dioptimalkannya keberadaan e-katalog lokal dan marketplace akan menjadi jembatan bagi UMKM lokal Sumbar untuk bisa mengakses dana APBD ataupun APBN di Sumbar,” tuturnya.

Namun demikian kata Audy, langkah tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Hal ini karena diperlukan kesamaan visi dan langkah antara kebijakan dengan operator pengelola pengadaan serta vendor-vendor dari UMKM-nya.

“Kita telah membawa beberapa pimpinan OPD Sumbar untuk belajar dan berbagi informasi/strategi ke Pemprov Jawa Timur guna menjadikan kebijakan daerah ini bisa lebih operasional dan diterima oleh masyarakat, khususnya UMKM,” kata Audy.

Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sumbar Doni Rahmat Samulo menjelaskan, Pemprov Sumbar telah memulai upaya sebagaimana yang dilakukan oleh Jawa Timur.

Akan tetapi terangnya, ada beberapa kendala yang perlu untuk dibenahi. Seperti bagaimana pola mengajak UMKM untuk bisa segera bertransformasi menjadi UMKM Go Digital dan aktif menghubungi Biro PBJ.

Baca juga: Gubernur Sumbar Imbau UMKM Manfaatkan Teknologi di Masa Pandemi

“Selanjutnya juga masih diperlukan penyesuaian-penyesuaian dalam hal administrasi keuangan. Jangan sampai niat baik untuk mensukseskan program digitalisasi nasional, namun bermasalah dalam hal dokumen akuntabilitas,” bebernya.

Doni mengatakan, saat ini jumlah UMKM yang potensial untuk digandeng sebagai toko daring sekitar 14 ribu unit. Dinas Koperasi UMKM siap untuk membantu Biro PBJ dalam hal menyiapkan UMKM Go Digital.

Baca Juga

Wilmar Serahkan 6 Ton Bantuan Beras dan Minyak Goreng untuk Korban Bencana di Sumbar
Wilmar Serahkan 6 Ton Bantuan Beras dan Minyak Goreng untuk Korban Bencana di Sumbar
KLHK Serahkan 23 Ton Bantuan untuk Sumbar, Mahyeldi: Dukungan Terus Mengalir
KLHK Serahkan 23 Ton Bantuan untuk Sumbar, Mahyeldi: Dukungan Terus Mengalir
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menerima bantuan dari Tim Solidaritas Palestina Bersama Rakyat Indonesia untuk korban banjir di Sumatra.
Gubernur Terima Bantuan dari Warga Palestina untuk Korban Bencana Sumbar
Pemprov Sumbar meminta pemerintah pusat untuk mengembalikan dana efisiensi daerah yang ditarik Kementerian Keuangan sebesar Rp2,6 triliun
Kerugian Akibat Bencana Sumbar Rp4 T, Gubernur Minta Pusat Kembalikan Dana Transfer Daerah Rp2,6 T
Ilustrasi bayar pajak kendaraan. (FOTO: IST)
Sampai Kapan Pemutihan Pajak Kendaraan di Sumbar? Ini Batas Waktu dan Syarat Lengkapnya
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan bahwa penanganan dampak bencana hidrometeorologi tidak boleh dibebankan
Percepat Penanganan Bencana, Gubernur Minta Daerah Tak Terdampak di Sumbar Beri Dukungan