Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) bersama empat kabupaten berkomitmen mendukung pelestarian hayati kawasan Alam Tropical Rainforest Heritage Of Sumatra (THRS) pada Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang kini berstatus List of World Heritage in Danger atau warisan dunia dalam bahaya.
Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi mengatakan, THRS di TNKS ini telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia tahun 2004 silam. Lantas di tahun 2011, UNESCO memasukkan statusnya ke dalam warisan dunia dalam bahaya.
“Memang tidak berada di dalam wilayah Sumbar. Tapi, Gubernur Sumbar berinisiatif berkonsultasi dengan Dirjen tentang dukungan dari Sumbar. Salah satu mendukungnya keluar dari status bahaya itu dimulai dari komitmen bersama dengan daerah sekitar yang berada di TNKS Sumbar. Antara lain, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Dharmasraya dan Kabupaten Solok,” kata Yozarwardi usai menggelar rapat koordinasi dengan stakeholder terkait di Istana Gubernur Sumbar, Rabu (22/8/2019).
Tindak lanjut dalam jangka waktu pendek dari pertemuan itu, lanjut Yozarwardi, pihaknya akan membentuk tim kerja untuk melakukan identifikasi terhadap daftar bahaya ini. “Target kita bagaimana statusnya keluar dari bahaya ini,” bebernya.
Senada dengan itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, pihaknya sangat mendukung agar THRS pada TNKS keluar dari daftar warisan dunia dalam bahaya. Apalagi, Sumbar memiliki empat wilayah yang masuk dalam TNKS ini.
“Kami berkomitmen melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan situs warisan dunia ini. Ini merupakan tanggung jawab bersama,” katanya.
Sementara itu, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno mengatakan, TNKS di wilayah Sumbar masih sangat bagus. Apalagi dalam kemitraan konservasi dengan masyarakat yang wilayahnya berdekatan dengan TNKS.
“Komitmen dari Pemprov dan daerah yang wilayahnya masuk ke dalam TNKS adalah bentuk semangat dari menjaga TNKS itu sendiri,” katanya. (*/ICA)