Langgam.id - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Milenial Minang (PMM) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumbar. Mereka menuntut DPRD menghentikan renovasi rumah dinas serta pembatalan pembelian baju dinas untuk anggota dewan.
"Kami juga meminta Supardi selaku ketua DPRD Sumbar untuk mundur, karena hari ini ketua DPRD membawa tunkek nan patah (tongkat yang sudah patah) di Sumbar," ujar orator aksi, Randa, Rabu (25/8/2021).
Baca juga: Rehab Rumah Dinas di Tengah Pandemi, PMM: Ketua DPRD Sumbar Harus Mengundurkan Diri
PMM menilai polemik renovasi rumah dinas dan pengadaan baju dinas tidak memberikan manfaat kepada masyarakat. Apalagi, sebagian masyarakat juga kesulitan karena terdampak PPKM.
"Dalam kondisi PPKM yang sedang terjadi, masyarakat kembali menderita terkhusus di Sumbar. Hal ini terkait dengan politik nasional yang berdampak di Sumbar,"ucapnya.
Sebelumnya ketua DPRD Sumbar, Supardi, sudah meminta maaf atas hebohnya pemberitaan renovasi rumah dinas yang menelan biaya hingga Rp5,6 miliar.
“Kepada warga Sumbar, saya Supardi, atas nama pribadi dan pimpinan DPRD meminta maaf dengan sebenarnya dan setulusnya atas kondisi yang terjadi, karena ini menimbulkan ketidaknyamanan di masyarakat,” kata Supardi di rumah dinasnya di Padang, Sabtu (21/8/2021).
Selain renovasi rumah dinas Ketua DPRD, pengadaan pakaian dinas untuk anggota dewan juga jadi sorotan. DPRD Sumbar melakukan pengadaan pakaian dinas untuk 65 anggotanya dengan pagu anggaran sebesar Rp908.050.000 pada APBD tahun 2021. (Mg Afdal)