Langgam.id - Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI Emma Yohanna ikut mengomentari terkait keluarnya dua kabupaten di Sumatra Barat (Sumbar) dari status daerah tertinggal. Dua daerah itu adalah Kabupaten Pasaman Barat dan Solok Selatan (Solsel).
"Paling penting bukan hanya lepas dari statusnya. Tapi bagaimana pemerintah daerah menyikapinya," ujar Emma kepada langgam.id usai menghadiri grand final pemilihan bintang cilik di Padang, Jumat (2/8/2019) malam.
Maksud menyikapi itu, kata dia, pemerintah daerah setempat harus dapat mendorong pembangunan di segala bidang setelah keluarnya dari status ketertinggalan. Apalagi, Emma mengungkapkan, Kabupaten Pasaman Barat dan Solsel sangat jauh dari segalanya.
"Masalah seperti Pasaman Barat, memang jauh dari segala-segalanya. Tertinggal dari pendidikan, kesehatan, dan terakhir ketika mengikuti MTQ. Mudah-mudahan dengan status keluar dari ketertinggalan dapat mendorong pembangunan di segala bidang di Pasaman Barat begitupun juga Solsel," katanya.
Emma berharap, setelah Kabupaten Pasaman Barat dan Solsel lepas status dari daerah ketertinggalan satu daerah lagi dapat menyusul yaitu Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan, Kabupaten Pasaman Barat dan Solsel resmi lepas status dari daerah tertinggal per tanggal 31 Juli 2019. Hal itu sesuai Dari SK yang dikeluarkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 79 tahun 2019.
Dalam SK itu tertuang tentang Penetapan Keluar dari Daerah Tertinggal, Pasaman Barat berada di ranking 3 sedangkan Solok Selatan mendapat ranking 4 dari keseluruhan daerah di Indonesia yang dinyatakan keluar dari ketertinggalan.
Hal tersebut sesuai dengan target penuntasan daerah tertinggal pada Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumbar tahun 2016-202. (Irwanda/Rahmadi)