Langgam.id - Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy mencanangkan pembentukan nagari, desa, kelurahan dan kecamatan statistik bersama Kepala Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Suhariyanto. Pencanangan digelar di Auditorium Gubernuran Sumatra Barat, pada Jumat (29/05/2021).
Wagub mengatakan, pencanangan tersebut untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan data statistik sejak tingkat pemerintahan terendah di Sumbar. Pembentukan nagari/ desa/ kelurahan dan kecamatan statistik, telah dilakukan sejak 2019.
Nagari pertama yang diresmikan sebagai nagari statistik adalah Nagari Sungai Duo, Kabupaten Dharmasraya. Sebelumnya, nagari ini diresmikan jadi nagari statistik pertama di Sumbar oleh Kepala BPS Suhariyanto.
Data, menurut Audy, tidak bisa didapat dari tingkat atas ke bawah (top down). Tetapi mesti dari tingkat bawah ke atas (bottom up). Karena itu, data dari tingkat pemerintah terendah menjadi penting.
“Nagari, desa, kelurahan merupakan sumber data pertama secara kewilayahan yang kemudian direkapitulasi menjadi data kecamatan, kabupaten, kota, provinsi sampai negara,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, data merupakan hal yang paling penting dalam pembuatan kebijakan daerah. Data yang tidak valid akan menimbulkan bias pada kebijakan yang dibuat.
“Data is the most important thing to make policy. Jadi memang, statistik sangat penting karena dari data itulah kepala pemerintahan bisa buat kebijakan yang tepat,” ujarnya, sebagaimana dirilis Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) di situs resmi Pemprov Sumbar.
Selain wagub dan Kepala BPS, hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kominfotik Sumbar Jasman Rizal dan Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati. Menurut Jasman, inovasi menghadirkan nagari statistik di Sumbar telah menjadi cikal bakal bagi BPS RI untuk menghadirkan program Desa Cantik (Desa Cinta Statistik) di tingkat nasional.
"Mudah-mudahan inovasi awal dari kita ini bisa mewujudkan pengumpulan data yang berbasis statistik dari nagari atau desa. Dan kita berharap tahun ini atau tahun depan seluruh kabupaten kota telah menjadi kabupaten kota statistik seutuhnya. Sehingga tidak ada saling silang sengketa tentang data," kata Jasman.
Kepala BPS RI Suhariyanto mengatkan, data yang berasal dari desa bisa akurat, terintegrasi, dan adaptif, selama kapasitas dari aparat desa sudah terbentuk dan paham mengenai pengumpulan data.
“Dengan dicanangkannya nagari statistik dan kecamatan statistik, serta ditambah lagi dengan Desa Cantik, saya yakin apa yang kita angankan untuk terwujudnya 'satu data dari desa' betul-betul bisa diimplementasikan,” katanya.
Ia berharap kolaborasi dan kerja sama erat antara BPS dengan pemerintah provinsi, kabupaten, kota dan seluruh pihak yang terkait. "Karena itu kami berharap kolaborasi dan sinergi dengan semua pihak bisa terus ditingkatkan sehingga cita-cita menghasilkan data dari desa bisa terwujud," ujarnya.
Jika program tersebut berjalan lancar, menurutnya, Sumbar bisa memiliki literasi yang jauh lebih bagus dibandingkan daerah lain. Dan dengan menggunakan data tersebut, progres kemajuan pembangunan di sumatera barat akan lebih terukur dan dapat menghasilkan hal-hal yang nyata untuk kesejahteraan masyarakat.
Pada kesempatan ini, Kepala BPS memberikan penghargaan kepada Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, kepala BPS Provinsi Sumatera Barat Herum Fajarwati dan Kepala Dinas Kominfotik Sumbar Jasman Rizal atas kolaborasi yang membantu pelaksanaan program pemerintah pusat di daerah hingga terwujudnya nagari statistik pertama di Indonesia.
Sementara Wagub Audy Joinaldy juga memberikan penghargaan lainnya kepada Kepala BPS Kabupaten Dharmasraya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Dharmasraya dan Wali Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya atas dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan nagari statistik di Dharmasraya. (*/SS)