Langgam.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan berencana menjadikan Pasaman sebagai sentra produksi ikan mas unggul di Sumatra.
Hal ini dikarenakan saat ini Pasaman merupakan wilayah dengan subsektor perikanan budidaya terbesar di Sumbar. Luas areal perikanan pada 2019 mencapai 4.332 hektare dengan jumlah produksi sebanyak 53.540,26 ton.
Saat ini, Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), tengah menjalin kerja sama pengembangan ikan unggul di Pasaman.
Pasaman sendiri merupakan salah satu sentra budidaya ikan mas di wilayah Sumatra yang merupakan mitra BRPI dalam kegiatan pengembangan ikan mas hibrida unggul tersebut.
Kepala BRPI Joni Haryadi mengharapkan Pasaman akan menjadi sentra produksi ikan mas ke depan. Tidak hanya di Sumbar melainkan di Pulau Sumatra. Sama halnya dengan Subang di Jawa Barat.
Ia menjelaskan, bahwa ikan mas hibrida yang tengah dikembangkan di Pasaman memiliki sejumlah keunggulan. Salah satunya tahan terhadap virus koi herpes virus (KHV), yang telah dirilis dan tersebar di masyarakat sampai 98 persen.
Selain tahan penyakit KHV, ikan mas hibrida juga tumbuh cepat. Selama pemeliharaan tiga bulan, benih yang berukuran 10 gram per ekor bisa tumbuh hingga rata-rata 200-300 gram per ekor," ujarnya seperti dilansir infopublik.id, Selasa (27/4/2021).
Joni mengungkapkan, sebagian benih tersebut bahkan tumbuh hingga mencapai ukuran 400-500 gram per ekor. Pertumbuhan ini cukup cepat dibandingkan beberapa jenis ikan mas lokal yang biasa dibudidayakan di kolam air deras oleh masyarakat.
Ia berharap, pengembangan ikan mas hibrida oleh BRPI tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat pembudidaya di Pasaman. Selain itu, budidaya yang dilakukan di BBI Lundar ini dapat menjadi role model kegiatan budidaya oleh masyarakat luas.
"Namun demikian, tak hanya ikan mas hibrida, BRPI juga tengah mengembangkan varietas perikanan unggul lainnya seperti ikan nila srikandi, gurame, lele mutiara, ikan patin perkasa serta udang galah," ucapnya.
Kepala Dinas Perikanan Pasaman M Dwi Richie menyambut baik kerja sama di bidang pengembangan varietas unggul baru ikan mas hibrida ini. Ia berharap ikan mas hibrida tersebut dapat diberi nama kedaerahan khususnya terkait dengan Pasaman.
"Berdasarkan kesepakatan sementara, ikan mas hibrida ini akan diusulkan dengan nama ikan mas PERMATA PASAMAN (PERkawinan MAjalaya dan SuTisnA untuk Pasaman)," bebernya.
Richie mengatakan, keberhasilan kerja sama riset dan pengembangan ikan mas hibrida unggul ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas usaha budidaya ikan mas di wilayah Pasaman dan sekitarnya.
"Selanjutnya ikan mas unggul tersebut juga diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut oleh Dinas Perikanan Pasaman yang pelaksanaannya selalu melibatkan BRPI sebagai mitra kerja samanya," sebut Richie.
Ia menambahkan, dengan adanya pengembangan ikan mas unggul tersebut, KKP dan Pemkab Pasaman berharap dapat memenuhi kebutuhan benih secara lebih luas di wilayah Sumbar pada khususnya dan Pulau Sumatra pada umumnya. Seperti di Sumut, Jambi, Riau, Sumsel dan wilayah lainnya. (*/yki)