Langgam.id - Sebanyak 65 persen Jemaah Calon Haji (JCH) asal Sumatra Barat (Sumbar) termasuk golongan jemaah resiko tinggi (risti).
Hal ini dinyatakan Kasi Haji dan Umrah Kemenag Sumbar Efrizal, Jumat (19/7/2019). Menurutnya, jemaah risti adalah jemaah yang berusia 60 tahun ke atas dan berisiko dari sisi kesehatannya.
"Lebih kurang ada 65 persen jemaah haji kita risti. Itu yang asal Sumbar saja. Faktornya umur dan faktor kesehatan," katanya.
Pelayanan untuk jemaah risti ini telah dipetakan tim kesehatan yang berjumlah tiga orang di masing-masing Kloter. Kemudian, jemaah risti yang membutuhkan kursi roda juga disediakan dan bisa dipakai hingga seluruh proses haji selesai.
"Risti sudah di maping tim kesehatan. Sudah di tangan petugas, satu orang dokter dan 2 orang perawat," katanya.
Pelayanan untuk jemaah risti akan diutamakan hingga di Arab Saudi. Setiap rombongan akan melaporkan kepada petugas mana saja yang termasuk jemaah risti.
"Nanti di bandara ada petugas menunggu untuk membantu, di hotel juga, kapan perlu digendong oleh petugas," katanya.
Di sisi lain, musim haji 2019 ini, jemaah resti tidak dipasangkan gelang khusus seperti musim haji tahun sebelumnya.
"Tidak ada gelang khusus sekarang. Hanya dari segi umur yaitu 60 tahun keatas. Kemudian catatan dari buku petugas kesehatan jemaah," katanya.
Untuk diketahui, JCH Embarkasi Haji Padang berjumlah 7.042 orang yang terbagi ke dalam18 Kloter. Rinciannya, 13 Kloter jamaah haji asal Sumbar dan 5 Kloter asal Bengkulu. Total jumlah JCH asal Sumbar mencapai 5.005 orang dan asal Bengkulu 1.940 orang. (Rahmadi/RC)