Langgam.id - Sebanyak lima unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) asal Kota Solok dinyatakan lulus dan wisuda setelah mengikuti program inkubasi terpadu di Science Techno Park (STP) Universitas Andalas sejak 2020 lalu.
"Sejak 2020 ada lima UKM yang mengikuti program inkubasi terpadu dan para pelaku usahanya dinilai telah lulus mengikuti program dan diwisuda hari ini," ujar Kepala Pusat Science Techno Park Universitas Andalas Dr. Eka Candra Lina di Padang, pada Senin (10/10) di Gedung Convention Hall Kampus Unand Limau Manis Padang.
Menurutnya, program inkubasi terpadu tersebut merupakan kerja sama antara Universitas Andalas dengan Pemko Solok sebagai bagian dari pengabdian masyarakat agar pelaku UKM bisa berkembang.
"Ini merupakan sinergi antara akademisi, pelaku usaha dan pemerintah daerah," katanya.
Pada program inkubasi terpadu tersebut di tahun pertama pelaku UKM tersebut dibekali pengetahuan pengembangan usaha hingga inovasi produk.
Kemudian tahun kedua dibantu pengurusan sertifikasi, aspek legal hingga pengemasan produk dan branding. Lalu, pada tahun tiga pelaku UKM dibekali soal pengembangan pasar dan memfasilitasi akses permodalan.
Eka menyampaikan lima UKM yang diwisuda hari ini yaitu UKM rendang, kopi, minyak atsiri, makanan ringan dan batik. Ia berharap setelah ini UKM yang telah diwisuda bisa semakin berkembang dan dapat menjadi kluster industri.
"Jadi tidak berhenti sampai di sini dan bisa menjadi pelopor," ungkapnya.
Rektor Unand Yuliandri mengatakan Universitas Andalas secara khusus diminta Kemenkop-UKM untuk ikut serta dalam mengembangkan dan bertanggung jawab untuk memajukan UKM.
“Perubahan status PTN-BH membuat Universitas Andalas leluasa dalam melakukan perubahan baik itu pendidikan maupun non pendidikan,” ujarnya. Ia berharap setelah ini pemerintah Kota Solok dapat memberikan dukungan dan membantu dalam hal pemasaran kepada UKM yang telah lulus program ini.
"Misalnya untuk membantu pemasaran di lingkungan ASN setempat membantu membeli," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Solok Zul Elfian menyampaikan terima kasih kepada Universitas Andalas yang telah membantu pengembangan UKM.
"Kami punya potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia namun tidak akan terwujud dengan baik tanpa bimbingan dari ahli," ujarnya.
Ia akan terus melanjutkan dengan melakukan pembinaan agar kualitas dari produk UKM tidak menurun. "Untuk pemasaran juga akan dibantu, misalnya untuk produk minyak atsiri ada sabun cuci piring maka para rumah tangga ASN bisa membelinya," ujarnya.
--