3 Nagari di Kabupaten Solok Sepakati Kerja Sama Pengelolaan Hutan Nagari

3 Nagari di Kabupaten Solok Sepakati Kerja Sama Pengelolaan Hutan Nagari

Suasana penandatanganan kerja sama pengelolaan hutan nagari. (Foto: KKI Warsi)

Langgam.id - Tiga nagari di Kabupaten Solok menyepakati pengelolaan hutan secara bersama berbasis landscape (satu hamparan kawasan). Tiga nagari tersebut yakni, Sirukam, Simanau dan Rangkiang Luluih.

Peengelolaan ini merupakan upaya membangun rencana usaha dan peningkatan kapasitas masyarakat. Dapat dilakukan bersama oleh nagari melalui LPHN (Lembaga Pengelola Hutan Nagari) sebagai pionir.

Insiatif tersebut merupakan bentuk kongkret dari kerjasama dalam rangka agar upaya pengelolaan hutan nagari agar dapat dijalankan dengan maksimal.

Sebab, jamak ditemukan antar nagari dengan potensi yang berbeda tidak saling mendukung satu sama lain. Sehingga, kemajuan inisiatif pengelolaan hutan nagari menjadi relatif terhambat.

Hal inilah yang mendasari tiga nagari dampingan KKI Warsi itu menandatangani peraturan bersama wali nagari di aula Kantor Wali Nagari Sirukam, Kabupaten Solok, Senin (30/9/2019).

Selain ketiga wali nagari, hadir unsur pemerintahan nagari tiga nagari tersebut, seperti LPHN, BPN, dan KAN.

“Inisiatif untuk menandatangi peraturan bersama tiga wali nagari didasari oleh kesamaan topografi dan potensi yang ada di hutan nagari," kata Fasilitator Komunitas KKI Warsi Beni Dahna, dalam rilis yang diterima Langgam.id Kamis (3/10/2019).

Secara topografi kondisi kawasan, hutan nagari Simanau, Sirukam dan Rangkiang Luluih saling berbatasan langsung. Ketiganya merupakan nagari bertetangga dan saling berbatasan langsung.

Inisiasi untuk mengadakan pengelolaan bersama didukung pula oleh survey potensi di tiga nagari pada April hingga juli 2019, dengan melibatkan mitra KKI Warsi, KPA Winalsa.

“Survey potensi yang dilakukan menghasilkan beberapa temuan potensi HHBK yang bisa dikembangkan, seperti rotan dan manau. Sedangkan untuk tumbuhan langka, ditemukan juga bunga raflesia di kawan hutan nagari Simanau. Juga beberapa lokasi titik rawan illegal logging, yang dibuktikan dengan temuan berupa kayu-kayu yang sudah dipotong dan tergeletak begitu saja di dalam kawasan hutan nagari Sirukam dan Simanau,“ jelas Zola Anjelia Putri, Spesialis Biodiversity KKI Warsi.

Koordinator Program KKI Warsi Rainal Daus mengatakan, poin pengelolaan bersama oleh tiga nagari, yaitu rencana pengamanan bersama, rencana usaha bersama serta rencana peningkatan kapasitas bersama.

"Ketiga nagari sudah sudah sepemahaman mengenai rencana pengelolaan hutan nagari secara bersama,” kata Yulita Amril, Wali Nagari Sirukam.

Wali Nagari Rangkiang Luluih Abu Tasar berharap ke depan bisa melibatkan beberapa pihak lain seperti dari kepolisian. "Harus dikomunikasi lebih lanjut mengenai monitoring kawasan. Nagari Rangkiang Luluih banyak memiliki potensi yang perlu dipikirkan menjadi hal yang bermanfaat,“ katanya.

Ketua LPHN Sirukam Bukhtiar mengatakan, kawasan hutan setempat banyak yang terletak dekat dengan akses jalan. "Bagaimana kita menyiasati pemanfaatan hutan kita berkelanjutan. Maka dari itu, apa yang bisa kita manfaatkan dan kita kelola mudah-mudahan cita-cita kesejahteraan dapat kita capai melalui proses yang kita jalani,” tuturnya. (*/SS)

Baca Juga

Pemkab Pesisir Selatan dan Balai Pemantapan Kawasan Hutan Bahas Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan
Pemkab Pesisir Selatan dan Balai Pemantapan Kawasan Hutan Bahas Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan
KKI Warsi Catat Ada Penambahan 3.000 Ha Tutupan Hutan di Sumbar
KKI Warsi Catat Ada Penambahan 3.000 Ha Tutupan Hutan di Sumbar
Bupati Agam, Andri Warman mengatakan bahwa Agam memiliki perhutanan sosial mencapai 16.247 hektare pada 2023 ini. Hal ini sesuai dengan data KPHL Agam Raya.
Agam Miliki Perhutanan Sosial Mencapai 16.247 Hektare
Evelinda Golkar
Harga Bawang Merah Anjlok Bikin Petani di Solok Menjerit, Evelinda Desak Pemerintah Bergerak
Politisi Partai Golkar Evelinda
Keliling Solok Jemput Aspirasi, Evelinda Didoakan Jadi Anggota DPR RI
Politisi Partai Golkar Evelinda
Sorot Penanganan Stunting, Politisi Golkar Evelinda: Harus Diperangi Demi Generasi Emas 2045