Langgam.id - Menjelang pernikahan, ada banyak sekali yang harus dipersiapkan. Tidak ada pernak-pernik di hari resepsi, namun juga hantaran yang perlu diisi untuk acara nikahan. Biasanya, isi hantaran berbeda-beda tergantung adat yang dianut sang calon pengantin.
Seperti di daerah Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Di sini terdapat lebih kurang 10 jenis kue hantaran yang biasa diberikan pada acara adat maupun pernikahan. Beragam jenis kue ini dapat ditemukan di Pasar Lubuk Basung.
Berikut ini Langgam.id rangkum beberapa kue hantaran yang biasa di berikan pada acara pernikahan di Lubuk Basung, Agam.
1. Kareh-kareh
Kue kareh-kareh adalah makanan ringan khas Minang yang memiliki tekstur yang renyah. Kata "kareh" (bahasa Minangkabau) memiliki arti keras dalam bahasa Indonesia. Kue ini berbentuk seperti sarang burung berlapis lapis dengan ranting-ranting halus dan memiliki warna merah kecoklatan. Kue ini memiliki rasa manis yang berasal dari gula aren.
Butuh keahlian khusus dalam membuat kue kareh-kareh. Proses pembuatan kue kareh-kareh rumit dan harus teratur. Pembuatan kue kareh-kareh harus dilakukan dengan tekun dan butuh kesabaran agar bentuk kue bagus.
2. Kue lauak
Lauak dalam Bahasa Indonesia berarti ikan. Dinamakan kue lauak karena dicetak menggunakan cetakan berbentuk ikan. Kue ini rasanya seperti kue bolu.
Dengan tekstur lembut di dalam dan renyah di luar. Rasanya pun manis. Membuat kue ini pun simple. Hanya membutuhkan lima bahan, yakni tepung terigu, gula pasir, telur ayam, vanila, garam.
3. Galamai
Galamai berbahan dasar tepung beras ketan, gula aren dan santan. Makanan ini biasanya dibuat untuk keperluan pesta pernikahan dan pesta adat lainnya serta menjelang hari raya.[1] Namun di pusat pusat oleh-oleh, makanan tersebut juga disediakan dan sudah dikemas
4. Bareh randang
Bareh randang terbuat tepung beras ketan dan gula. Cara membuat bareh randang yaitu air dan gula direbus hingga mendidih kemudian campurkan dengan tepung. Adonan diaduk hingga kalis. Setelah mengeras kemudian dipotong dan disajikan.
5. Wajik kacang
Kue wajik merupakan kuliner khas indonesia yang juga memiliki beberapa sebutan yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Kue ini berbahan dasar beras ketan, sedangkan untuk bahan pendukungnya beragam.
Baca juga: Inilah 7 Masakan Khas Minang yang Jarang Ditemui di Rumah Makan Padang
6. Pinyaram
Untuk pesta pernikahan biasanya dimuat dalam ukuran besar sebesar lalu dipotong-potong. Pinyaram ini terbuat dari campuran gula pasir atau gula aren, tepung beras putih atau beras hitam, dan santan kelapa. Cara pembuatannya adalah dengan digoreng menggunakan kuali yang sekaligus menjadi cetakannya.
7. Kue sapik
Kue yang satu ini sering disebut sebagai kue semprong lipat khas Minang yang berbentuk segitiga pipih. Kue ini terbuat dari tepung beras, gula pasir, santan, telur, dan bubuk kayu manis.
Setelah matang, saat masih panas, kue sapik harus langsung dilipat dan dijepit sehingga dinamakan kue sapik atau jepit.
8. Kue panggang
Kue Panggang ini terbuat dari tepung beras yang digongseng sampai kering, telur bebek, daun limau dan kacang yang dioseng-oseng sampai kelihatan matang dan kemudian ditumbuk. Untuk membuat kue ini tidak terlalu lama, tergantung berapa banyak yang akan dibuat.
9. Kambang loyang
Kue yang berbahan dasar tepung beras ini disebut kembang goyang karena bentuknya menyerupai kelopak bunga atau kembang dan proses membuatnya yang digoyang-goyang hingga adonan terlepas dari cetakan
10. Kue galang
Kue galang ini bentuknya mirip dengan dengan kue donat. Hanya saja bentuknya lebih kurus. Bahan serta cara memasaknya juga berbeda. Soal rasa apalagi, kue galang memiliki rasa yang unik, ada rasa kenyal saat digigit. Hal ini dikarenakan menggunakan bahan beras ketan hitam serta ditaburi oleh gula pasir yang dicairkan.(Ela)