Yudha Meninggal Dibacok OTK, Keluarga Berutang di RS Puluhan Juta

Soal Kasus Pembacokan Yudha

Remaja korban bacok OTK kritis di RS M. Djamil. (Foto: Dok. Pendamping)

Langgam.id - Yudha Pratama Putra meninggal dunia setelah dibacok dengan celurit oleh orang tidak dikenal. Peristiwa berdarah yang merenggut nyawa remaja 16 tahun ini, terjadi di kawasan Bypass atau persis dekat SPBU Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), 17 Mei 2020.

Sebelum menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat 22 Mei 2020, Yudha sempat kritis hingga dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang selama beberapa hari di ruang Intensive Care Unit (ICU). Bahkan ia juga menjalani operasi, karena luka di bagian belakang punggungnya yang cukup parah.

Namun sayangnya, Yudha yang tidak memiliki kartu BPJS sehingga harus mendapatkan perawatan melalui jalur umum. Dari operasi hingga masa perawatan, setidaknya biaya yang harus dikeluarkan pihak keluarga sebesar Rp82.397.000

Padahal, Yudha berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ia juga merupakan tulang punggung keluarga selama ini, karena ayahnya yang juga sakit-sakitan di rumahnya di kawasan Pisang RT 01 RW 01 Nomor 08, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh.

Sejak peristiwa ini mencuat, salah satu komunitas yang peduli pasien kurang mampu bernama Pemuda Padang Berhijrah telah melakukan penggalangan donasi untuk Yudha serta mengawal kasus tersebut.

Pihak keluarga terpaksa memberikan jaminan berupa KTP untuk bisa membawa jenazah Yudha pulang kala itu. Sebab tanggung pembiayaan perawatan selama di rumah sakit belum tuntas.

Founder Pemuda Padang Berhijrah Winna Wahyuni mengatakan untuk utang yang dimiliki Yudha di rumah sakit tersisa sebesar Rp70 juta. Sebelumnya, pihaknya telah mencicil pembiayaan dari donasi yang terkumpul.

"Awalnya biayanya Rp82.397.000, terus donasi awal terkumpul Rp5 juta suda kami bayar. Donasi kedua itu terkumpul Rp7,8 juta terkumpul hasil penggalangan dana sama sama dengan beberapa akun sosial. Karena kemarin itu utanya sisa Rp77.397.000 makanya kami bayar genap Rp7.397.000 sehingga sisanya Rp70 juta," kata Winna kepada langgam.id, Rabu (3/6/2020).

Dikatakannya, batas pembayaran utang yang dimiliki Yudha paling lambat 22 Juni 2020. Pihaknya masih terus membuka donasi bagi dermawan yang ingin membantu Yudha dalam pelunasan utang di rumah sakit.

"Donasi dapat melalui rekening kemanusiaan BNI Syariah 3300002029 atas nama Yayasan Hamasah Insani. Konfirmasi transfer juga bisa menghubungi ke nomor handphone 083182823607," ujarnya.

Kepolisian Sektor (Polsek) Pauh yang menangani kasus ini, masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku. Begitupun motif penyerang yang dilakukan oleh orang tidak dikenal tersebut.

Menurut Kapolsek Pauh, AKP Anton Luther, pihaknya telah memeriksa sebanyak delapan orang saksi. Dari keterangan para saksi itu, belum ada petunjuk yang mengarah pelaku di balik aksi penganiayaan hingga berujung meninggalnya korban.

"Tetapi, kami sudah dapatkan informasi ciri-ciri khas dari pada pelaku. Kami sedang mengembangkan untuk ciri khas pelaku ini. Untuk identitas belum," jelasnya.

Ia mengungkapkan dari keterangan saksi, aksi pembacokan hanya dilakukan oleh satu orang. Meskipun, saat kejadian terdapat empat sepeda motor yang berhenti di sekitar korban.

"Saya bicara dari keterangan saksi, hanya satu orang yang melakukan. Untuk motif pembacokan juga belum diketahui. Karena, dari keterangan saksi yang ada, tiba-tiba kendaraan pelaku dan beberapa kawannya berhenti. Dan pelaku langsung mendatangi korban hingga melakukan pembacokan," kata dia.

Seperti diketahui, peristiwa ini terjadi seusai sahur. Kala itu, Yudha bersama rekannya bernama Fikri niat hati untuk menjemput sepeda motor milik orang tua Yudha di sebuah bengkel. Sebab, sepeda motor itu akan dipakai oleh ayah kandungnya.

Keduanya, pergilah dengan mengendarai sepeda motor milik Fikri. Namun di pertengahan jalan kendaraan Fikri kehabisan bensin dan terpaksa mendorong di SPBU terdekat.

SPBU Pisang yang dituju, ternyata tutup. Kedua remaja ini terpaksa harus menunggu di tepi jalan. Namun seketika itu, datang segerombolan sepeda motor sebanyak empat unit menghampiri mereka. Kemudian, salah seorang melakukan pembacokan terhadap Yudha. (Irwanda/ICA)

Baca Juga

Bantah Maigus Nasir Pernah Divonis Korupsi, Mantan Pejabat Kejagung: Fitnah
Bantah Maigus Nasir Pernah Divonis Korupsi, Mantan Pejabat Kejagung: Fitnah
Temui Penyandang Disabilitas di Kuranji, Fadly Amran Janjikan Kota Inklusif
Temui Penyandang Disabilitas di Kuranji, Fadly Amran Janjikan Kota Inklusif
Pulihkan Ekonomi Kota Padang, Fadly Amran Bakal Revitalisasi Pasar Raya
Pulihkan Ekonomi Kota Padang, Fadly Amran Bakal Revitalisasi Pasar Raya
Fadly Amran Janji Jadikan Padang Kota Sehat
Fadly Amran Janji Jadikan Padang Kota Sehat
Balanjuang dengan Warga Kuranji, Fadly Amran Berkomitmen Jadi Pemimpin yang Melayani
Balanjuang dengan Warga Kuranji, Fadly Amran Berkomitmen Jadi Pemimpin yang Melayani
Fadly Amran Janjikan UMKM Naik Kelas untuk Sejahterakan Masyarakat Padang
Fadly Amran Janjikan UMKM Naik Kelas untuk Sejahterakan Masyarakat Padang