Wujudkan Wajib Belajar 12 Tahun, Pemko Pariaman Gratiskan Pendidikan

satu keluarga satu sarjana

Walikota Pariaman Genius Umar menerima CSR untuk pendidikan dari Bank Nagari. (Foto: dok humas)

Langgam.id- Pemerintah Kota Pariaman menggratiskan pendidikan demi mendorong generasi muda untuk mencapai target wajib belajar 12 tahun. Wali Kota Pariaman Genius Umar menyakini cara memutus mata rantai kemiskinan hanyalah melalui pendidikan.

Genius menjelaskan, pemberian bantuan keuangan bersifat khusus ini adalah cara mewujudkan wajib belajar 12 tahun dengan pendidikan gratis pada tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK Negri di Kota Pariaman. Dengan begitu, semua siswa yang berasal dari Kota Pariaman tidak akan dipungut biaya lagi hingga tingkat SMA.

‘’Salah satu program prioritas kami adalah pendidikan gratis SD, SMP, dan SMA/SMK,’’ kata Genius, kemarin.

Kendati demikian, pada tahun 2017, kata Genius lagi, kewenangan SMA dan SMK sempat pindah dari Pemerintah Kota (Pemko) ke Pemerintah Provinsi. Dengan pindahnya kewenangan tersebut, Pemko Pariaman tidak dapat menjamin pendidikan gratis untuk SMA dan SMK Negri yang berada di Kota Pariaman.

Tetapi Pemerintah Kota Pariaman tetap mengusahakan memberikan dana hibah kepada provinsi sehingga SMA dan SMK di Kota Pariaman tetap gratis.

‘’Dalam satu tahun ada sekitar Rp 3,5 miliar yang kita berikan kepada provinsi untuk sekolah SMA sederajat di Kota Pariaman, jadi ini pertama dan satu-satunya,’’ ucapnya.

Kemudian ia juga melanjutkan, untuk siswa SD dan SMP pemko Pariaman telah menyediakan Kartu Pariaman Pintar (KPP). KPP ini dibiayai langsung oleh Anggran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Pariaman.

‘’Tahun ini ada sekitar 1000 siswa yang akan menerima KPP ditambah lagi dengan 4000 orang yang menerima KIP dari pemerintah pusat,’’ katanya.

Diketahui juga, pemko Pariaman tidak hanya memberikan bantuan penuh kepada siswa saja, tetapi juga memberikan perhatian kepada guru honorer yang ada di daerah Pariaman. Hal ini mengingat guru honoer hanya menerima gaji dari dana BOS dan jumlah besarannya sangat jauh dari kata cukup.

‘’Untuk itu, kita berikan insentif kepada guru honoer, guru Paud, dan guru MDTA di Kota Pariaman guna meningkatkan kesejahteraan guru,’’ pungkasnya. (Osh)

Baca Juga

h-1-rumah-tabuik-diserbu-pengunjung
Prosesi Maarak Saroban Jelang Puncak Oyak Tabuik Diikuti Ribuan Orang
Langgam.id-pembelajaran tatap muka di sekolah
Ketika Anak Harus Memilih: Antara Belajar atau Bertahan Hidup
Kejaksaan Tinggi Sumatra Barat menyatakan berkas dugaan kasus korupsi pengadaan alat praktik siswa SMK di Dinas Pendidikan (Disdik
Pemprov Sumbar Laksanakan SPMB 2025 Serentak, Pastikan Wajib Belajar 12 Tahun Terakomodir
Ruang Dialog yang Hilang: Menyoal Relasi Kuasa Dosen dan Mahasiswa
Ruang Dialog yang Hilang: Menyoal Relasi Kuasa Dosen dan Mahasiswa
Gaya Hidup New Normal
Keterbukaan Informasi di Sektor Pendidikan Harus Dibenahi
Alarm Integritas: Menyontek dan Plagiarisme Masih Membayangi Sekolah dan Kampus di Indonesia
Alarm Integritas: Menyontek dan Plagiarisme Masih Membayangi Sekolah dan Kampus di Indonesia