Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Warga Indarung, Kota Padang, mendapat gangguan dari kera liar yang turun ke permukiman penduduk.
Langgam.id - Warga di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, mendapat gangguan dari kera liar yang turun ke permukiman penduduk.
Menurut keterangan warga, keberadaan kera liar di kawasan itu sudah berlangsung lama.
"Tapi akhir-akhir ini rombongan kera itu sudah meresahkan. Sampai masuk ke pekarangan rumah warga," kata ketua RT setempat, Elmarius kepada langgam.id, Rabu (16/3/2022).
Berdasarkan rekaman video yang dilihatkan Elmarius, tampak rombongan kera mengobrak-abrik tong sampah warga.
"Kejadiannya kemarin, bunga dan tanaman warga banyak yang rusak juga," kata dia.
Elmarius menambahkan, setiap malam, kawanan kera yang jumlahnya lebih dari 50 ekor itu, kerap mendiami atap rumah warga di sepanjang jalan utama Padang-Solok.
"Sebenarnya kera ini sering turun ke jalan, tapi akhir-akhir ini mulai berlarut-larut," kata Elmarius.
Salah seorang warga RT III RW IX Kelurahan Indarung, Sonya mengatakan, rombongan kera itu juga merusak fasilitas jaringan kabel di pinggir jalan.
Tidak hanya itu terangnya, atap rumah warga, juga banyak yang penyok.
Sonya mengatakan, kera tersebut datang dari kawasan hutan dan perbukitan menuju Sitinjau Lauik. Katanya, dalam lima tahun terakhir, kawanan kera itu mulai turun dan kerap merusak pekarangan warga.
"Ini atap plastik dulunya pernah bolong karena kera itu melompat dari atas pohon, sudah diganti, tapi tetap juga selalu datang," kata dia.
Menurut salah seorang pemilik warung di samping Masjid An Nur Syukur, Novia (39), kawanan kera tersebut sering mencuri barang bawaan jamaah. Masjid ini berada di Jalan Padang Besi menuju Sitinjau Lauik.
Novia menyebutkan, para jamaah kerap kehilangan barang yang digantung di motor. "Kadang jilbab orang lagi berwudu dibawa lari juga, HP juga pernah, tas juga pernah," bebernya.
"Barang itu dibawa lari ke bawah jurang, banyak lah barang-barang yang disangka makanan oleh kera di bawah sana," katanya sembari menunjuk ke arah jurang.
Novia menduga keberadaan kera itu dikarenakan habisnya ketersediaan makanan di kawasan hutan.
Kebiasaan para pengendara yang singgah di masjid dan memberi makanan terangnya, juga membuat rombongan kera itu merasa betah.
"Tapi yang merusak itu banyak atap rumah warga yang penyok," katanya.
Mursiam (66), mengenang masa 10 tahun silam. Dulu, di kawasan Indarung banyak warga menanam pisang untuk dijual.
Baca juga: Trans Padang Bakal Gantikan Posisi 60 Angkot di Limau Manis dan Indarung
Buah-buahan seperti mangga, rambutan dan jambu, juga banyak dijumpai di pekarangan warga.
"Sekarang tidak ada lagi, pohon pisang baru mekar jantungnya saja sudah habis dirusak kera," katanya.
—