Wako Payakumbuh Minta Perantau yang Pulang Urus Surat Pindah Agar Pemko Bisa Bantu BPJS

BLT Payakumbuh

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi. (Foto: Pemko Payakumbuh/payakumbuhkota.go.id)

Langgam.id - Wali Kota Riza Falepi meminta perantau yang pindah ke kampung halaman untuk mengurus surat pindah dan segala administrasi kependudukan. Hal tersebut agar pemerintah kota (pemko) bisa membantu urusan jaminan pelayanan kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

"Kalau perantau pulang kampung, segeralah urus surat menyurat administrasi kependudukannya saat pindah. Saya ingatkan juga agar Lurah, RT/RW agar aktif mengingatkan kepada warga untuk mengurus BPJS,” kata Riza, sebagaimana rilis situs resmi Pemko Payakumbuh, Senin (28/6/2021).

Menurutnya, Pemko Payakumbuh tak mengabaikan kepentingan warganya di bidang kesehatan. Namun, menurutnya, masih ada juga beberapa warga yang terkesan kurang peduli urusan kesehatannya dan keluarga. Padahal, petugas kesehatan dari puskesmas ke kelurahan-kelurahan sudah sering memberi edukasi tentang pelayanan kesehatan.

Riza melirik salah satu contoh kasus yang baru-baru ini terjadi. Salah seorang anak di Payakumbuh dalam kondisi butuh pertolongan akibat bencana luka bakar, tetapi tidak dapat pelayanan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Camat Menelusuri

Camat Payakumbuh Timur Irwan Suwandi, pada Sabtu (26/6/2021) kemudian menelusurinya. Hasilnya, menurut camat, keluarga keluarga belum melaporkan kejadian yang menimpa anak tersebut kepada RT atau kelurahan, sehingga tidak terdeteksi.

“Pihak keluarga pasca kejadian beranggapan bisa menangani sendiri. Ternyata tidak bisa, dan mencoba mengakses bantuan Baznas, cuma terkendala karena tidak tercatat sebagai penduduk Payakumbuh (KTP Luar Payakumbuh). Baznas sudah meminta untuk mengurus pindah domisili, agar bisa membantu. Tapi sampai sekarang, keluarga belum mengurus pindah ke Payakumbuh,” kata Irwan.

Irwan juga menerangkan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dr. Bakhrizal sudah menginstruksikan agar membawa anak tersebut ke IGD RSUD Adnaan WD. Pemko akan menangani dan membekali dengan surat keterangan domisili dulu. Selanjutnya akan membantu untuk mengurus administrasi perpindahan kependudukannya dari Tembilahan ke Payakumbuh.

“Sedikit rumit, karena menurut keterangan keluarga, KK ananda dari Tembilahan diurus pindah ke Batam, tetapi tidak kelar sampai selesai, dan ananda dan keluarga sudah pulang kampung ke Payakumbuh,” terang Camat Irwan.

Terkait kasus seperti ini, Wali Kota Riza Falepi menyampaikan dirinya prihatin masih adanya warga yang seperti menyepelekan jaminan kesehatannya. Menurut data dari dinas kesehatan, masih tersedia banyak kuota bagi warga yang bisa ikut BPJS dengan biaya ditanggung pemerintah daerah.

Ia juga menyesalkan masih ada warga yang apabila sakit malah memilih pergi ke dukun, bukan ke puskesmas atau rumah sakit.

“Ke dukun pun kan membayar, kalau ke puskesmas dan rumah sakit, asal ada kartu BPJS, sudah pasti gratis. Untuk itu saya berharap warga kita bisa lebih melek dengan urusan kesehatannya, karena ini vital,” kata Riza. (*/SS)

Baca Juga

Zulmaeta-Elzadaswarman Sementara Unggul di Pilwako Kota Payakumbuh 2024
Zulmaeta-Elzadaswarman Sementara Unggul di Pilwako Kota Payakumbuh 2024
Meski Libur Pilkada Serentak, Pemko Padang Pastikan Layanan Kesehatan Tetap Buka
Meski Libur Pilkada Serentak, Pemko Padang Pastikan Layanan Kesehatan Tetap Buka
Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh Suprayitno lepas pendistribusian logistik Pilkada 2024 yang akan dibawa untuk lima kecamatan yang ada
Pj Wako Payakumbuh Lepas Pendistribusian Logistik Pilkada 2024 ke-5 Kecamatan
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Padang Fauzi Lukman Nurdiansyah mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 216.934 peserta yang tidak aktif
Jumlah Peserta Tidak Aktif BPJS Kesehatan di Kota Padang 216.934
Tak Hanya Internal, Klinik Mediska Padang Milik KAI Berikan Layanan Kesehatan untuk Umum
Tak Hanya Internal, Klinik Mediska Padang Milik KAI Berikan Layanan Kesehatan untuk Umum
Hingga Akhir Agustus 2024, Ditemukan 2.903 Pasien TB di Padang
Hingga Akhir Agustus 2024, Ditemukan 2.903 Pasien TB di Padang