Wako Padang Jadi Petugas Haji, Ombudsman: Berefek Pada Pelayanan Publik

Wako Padang Jadi Petugas Haji, Ombudsman: Berefek Pada Pelayanan Publik

Wali Kota Padang Hendri Septa. [Kominfo]

Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Wako Padang Jadi Petugas Haji, Ombudsman: Berefek Pada Pelayanan Publik.

Langgam.id - Wali Kota Padang Hendri Septa tertera sebagai salah satu Petugas Haji Daerah (PHD) tahun 2022 (1443 H). Ombudsman RI Perwakilan Sumatra Barat (Sumbar) menyebut, keputusan itu bakal berdampak pada pengawasan pelayanan publik di Pemerintahan Kota Padang.

Diketahui, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumbar mengeluarkan putusan Nomor B -1141/Kw.03.4-b/hj.00/05/2022 tentang Hasil Tes Rekrutmen Petugas Haji Daerah (PHD) Tahun 1443/2022 M. Dari 10 nama yang diumumkan lolos, salah satu diantaranya ada nama Wali Kota Padang Hendri Septa.

Asisten Ombudsman RI Perwakilan Sumbar, Adel Wahidi mengatakan, posisi wali kota sebagai kepala daerah diantara tugasnya adalah menjadi pembina pelayan publik. Selain pembina pelayan publik, Hendri Septa dinilai saat ini juga memiliki pekerjaan rumah (pr) yang banyak.

Diantara PR yang belum selesai yaitu sampai sekarang pengisi jabatan wakil walikota belum ada, kemudian sekretaris daerah (Sekda) juga belum definitif sampai sekarang. Saat sedang banyaknya tugas yang belum selesai, wali kota malah memilih menjadi petugas haji yang bakal memakan waktu lama.

"Jadi terlalu banyak pekerjaan yang harus dilakukannya sendirian. Di tengah itu, wali kota malah memilih mejadi petugas haji daerah yang bakal meninggalkan kota," katanya, Rabu (18/5/2022).

Menurut dia, menjadi petugas haji bakal menghabiskan waktu sekitar 40 hari. Hal itu membuat kinerja pelayanan publik di Kota Padang semakin tidak teratasi karena hampir tidak ada pejabat pembina pelayan publik.

Meski demikian, Adel menyebut kemungkinan besar wali kota akan terhalang izin dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menjadi petugas haji. Soalnya hal ini bukan kali pertama terjadi, sebab dulu juga ada kepala daerah di Sumbar mau jadi petugas haji dan akhirnya batal karena tidak dapat izin.

"Dulu ada Wali Kota Sawahlunto ingin jadi petugas haji lalu batal, saya kira nanti masalahnya bakal sama," katanya.

Selain itu, dia menyebut, dalam peraturan Kemenag itu seleksi petugas haji dan pelaksanan seleksi diatur dalam aturan sendiri. Dia mempertanyakan yang saat ini apakah sudah sesuai aturan dari Kemenag atau tidak.

"Sekarang ini yang melamar cuman 20 orang, lulus 17 orang. Kemudian mereka ikut seleksi dan yang lulus hanya 10 orang, banyak yang kaget kapan ini dimulai," katanya.

Baca juga: Wako Padang Dukung Penuh TP-PKK Parupuk Tabing Menuju Lomba Tingkat Sumbar

Pihaknya saat ini juga mencari tahu soal seleksi ini dengan melacak jejak digital kapan ini diumumkan, berapa lama diumumkan, apa syarat pendaftaran, dan hal terkait lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, Langgam.id masih berupaya menghubungi Wali Kota Hendri Septa terkait putusannya mendaftar sebagai peserta petugas haji.

Dapatkan update berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, tersangka dalam kasus penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, akan menjalani
Ombudsman Desak Polisi Ungkap Motif Penembakan Kasat Reskrim Solok Selatan
Jadi Cawako-Cawawako Padang Pilihan Prabowo, Andre Rosiade: Insya Allah Hendri-Hidayat Menang
Jadi Cawako-Cawawako Padang Pilihan Prabowo, Andre Rosiade: Insya Allah Hendri-Hidayat Menang
Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan yang menewaskan Kasat
Pelaku Polisi Tembak Polisi Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana, Terancam Hukuman Mati
Komisi III DPR RI akan mendatangi Polda Sumatera Barat (Sumbar) dan Polres Solok Selatan untuk meninjau langsung kasus penembakan yang
Komisi III DPR RI Akan ke Sumbar, Tinjau Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
Kapolda Sumatra Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono menegaskan akan mengambil langkah tegas dalam menangani kasus penembakan yang menewaskan
Kasus Penembakan di Polres Solsel, Kapolda Upayakan Pemberhentian Tidak Hormat Kepada Pelaku
Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono, mengonfirmasi kasus penembakan yang melibatkan dua perwira polisi di Solok Selatan.
Kapolda Sumbar: Kasus Penembakan di Solok Selatan, Tersangka Sudah Diamankan