Berita Kota Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Wako Hendri Septa Bersama Hiswana Migas dan Pertamina Cari Solusi Kelangkaan Solar.
Langgam.id - Pemerintah Kota (Pemko) Padang menggelar pertemuan khusus bersama pihak Pertamina Wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sumbar guna membahas persoalan kelangkaan dan kekurangan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Kota Padang.
Rapat yang dilangsungkan di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang, Selasa (29/3/2022) itu, dipimpin Wali Kota Padang Hendri Septa.
Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Hiswana Migas Sumbar Ridwan Hosen bersama anggota Erizal Syaf, Jepri Abidin dan Robi Andriya. Selain itu juga terlibat Kepala Sales Area Manajer Pertamina Sumbar I Made Wira Pramarta.
"Alhamdulillah, hari ini kita bersama Pertamina dan Hiswana Migas Sumbar menggelar pertemuan guna mencarikan solusi terhadap kelangkaan solar di Kota Padang yang terjadi beberapa hari belakangan ini," kata Wali Kota.
Kelangkaan solar, lanjutnya, harus dicarikan solusi mengingat telah menimbulkan fenomena kemacetan akibat antrean panjang kendaraan di jalan raya sekitar area SPBU.
Seperti diketahui, kata Hendri, penyebab kelangkaan solar disinyalir karena naiknya harga BBM jenis solar dexlite (industri) yang membuat pelaku usaha industri menjadi menjerit.
"Kondisi ini pun memberikan temuan, dimana banyak mereka sekarang beralih membeli solar bersubsidi. Untuk hal ini memang perlu kebijakan dari pemerintah pusat," katanya.
Sisi lain, Pemko Padang bersama Pertamina dan Hiswana Migas Sumbar sepakat membuat sebuah kebijakan. Yakni, khusus untuk pengisian BBM solar bersubsidi, akan dibuka per harinya mulai pukul 21.00 WIB.
"Terhitung per 30 Maret ini," kata Hendri Septa. Orang nomor satu di Kota Padang itu meyakini langkah yang dibuat dapat mengatasi permasalahan kemacetan di sekitar area SPBU selama ini.
Wali Kota Padang berharap kebijakan yang dikeluarkan berjalan sesuai harapan sehingga kondisi pun kembali normal.
"Insya Allah, dengan itu peningkatan ekonomi masyarakat efektif lagi di siang hari. Kita juga berharap semua pihak menahan diri mengingat kondisi keterbatasan kuota solar bersubsidi saat ini sebelum harga solar dexlite kembali turun," tuturnya.
Selanjutnya, bagi yang merasa mampu, diimbau menggunakan solar produk dexlite dulu. Solar bersubsidi sejatinya lebih diperuntukkan bagi warga yang kurang mampu.
Solusi lainnya, ke depan, pihaknya juga akan berupaya menakar pembagian BBM jenis solar sesuai Surat Edaran (SE) Gubernur Sumbar tentang Pengendalian Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) Jenis Minyak Solar Bersubsidi di Sumbar.
"Beberapa poin dari SE tersebut berisikan, meminta pengendara mobil pribadi yang menggunakan solar bersubsidi dibatasi pengisiannya, dibolehkan maksimum hanya 40 liter," katanya.
Sementara bagi mobil truk empat roda, dibatasi menjadi 60 liter. Lalu truk di atas enam roda juga dibatasi hanya boleh 125 liter.
Pada saat yang sama, Sales Area Manajer Pertamina Sumbar I Made Wira Pramarta mengungkapkan, penyebab utama kelangkaan solar disinyalir karena dipotongnya kuota dari BPH Migas.
"Hal ini yang menyebabkan ada antrean panjang pada setiap SPBU di Sumbar dalam beberapa hari belakangan," katanya.
Untuk mengantisipasi kelangkaan, pihaknya menyarankan agar Pemprov Sumbar mengusulkan penambahan kuota berdasarkan kebutuhan wilayah ke BPH Migas.
Ketua Hiswana Migas Sumbar Ridwan Hosen mengaku sangat mendukung kebijakan yang disepakati pada rapat tersebut.
Selanjutnya ia juga berharap ke depan agar harga BBM subsidi dengan BBM non subsidi disparitasnya tidak terlalu jauh.
"Kalau bisa harga per liter dari BBM subsidi dan yang non subsidi berselisih minimal Rp 2000 saja," kata Ridwan Hosen.
Dijelaskan, saat ini harga solar subsidi per liternya Rp 5.150 sedangkan non subsidi Rp 13.250. Perbedaan jauh harga itu yang diprediksi membuat masyarakat beralih ke BBM subsidi sehingga kuotanya pun menjadi tidak memenuhi.
Baca juga: Kata Kadis ESDM Soal Kelangkaan Solar di Sumbar
Hadir mendampingi Wali Kota Padang, diantaranya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Endrizal, Kadis Perdagangan Andree Algamar, Kepala Bappeda Yenni Yuliza serta Kadiskop dan UKM Ferri Erviyan Rinaldi. Selain itu Kabag Perekonomian Syahendri Barkah, Kabag Prokopom Amrizal Rengganis dan lainnya. [adv]
—