Langgam.id- Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Audy Joinaldy menghadiri pelepasan ekspor kopi Arabika dari Solok Selatan, Sumatra Barat ke Jepang. Ia mengapresiasi kegiatan eskpor itu dan akan berupaya mendorong peningkatan kuantitas produksi kopi di Sumbar.
"Nanti kita akan kunjungi petani di Solok Selatan, kira-kira bantuan seperti apa dari provinsi yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan produksi petani kopi," kata Audy saat menghadiri pelepasan ekspor delapan ton kopi arabika ke Jepang, di depo kontainer pelabuhan Teluk Bayur, Jumat (29/4/2022).
Audy menyebut, peningkatan produksi menjadi kunci utama supaya ekspor dapat berlanjut secara berkesinambungan. "Kunci dari ekspor ini, selain kuantitas, kualitas dan kontiniutas. Tentunya tidak mau sekali-sekali saja diekspor. Maunya tetap rutin," kata dia.
Kata Audy, prospek pertanian kopi ini juga bisa menyulut semangat kaum muda untuk bergelut di sektor pertanian kopi. "Kita akan coba diskusi, kira-kira apa kendala dari petani dan bagaimana supaya produksi bisa ditingkatkan," ujarnya.
Audy menyebut, pemerintah menyediakan anggaran 10 persen dari APBD provinsi untuk sektor pertanian. "Kita akan diskusi dengan petani kopi, jadi tidak bisa kita ingin kasih anggaran buat pengembangan, nanti tidak tepat sasaran," kata Audy.
Sejauh ini, komoditi ekspor Sumbar, sebut Audy, masih didominasi oleh ekspor CPO. "Kita masih besar ekspor CPO, kopi ini ada, tapi tidak kontiniu," ujarnya.
Petani sekaligus prosesor kopi asal Solok Selatan, Zikwan, berkolaborasi dengan PT. Alko Sumatra Internasional, mengekspor delapan ton biji kopi arabika. Tujuan ekspor kali ini adalah Kobe, Jepang.
Di bawah pendampingan PT. Alko, Zikwan menyebut, setelah lebaran ini ada permintaan ekspor 10 ton kopi arabika. "Lima ton untuk ekspor ke Norwegia dan lima ton sisanya ke Jepang," kata Zikwan.
Direktur PT. Alko Sumatra Pebriansyah berharap semoga ke depan muncul petani kopi yang bisa mengelola kopi hingga mencapai pasar ekspor. "Alko akan terus berupaya melahirkan Zikwan lainnya di Sumbar," katanya.
Saat ini, tambah Pebri, pasar ekspor kopi sedang menjanjikan. Sumbar dengan bentang alam pegunungan, punya harapan cerah bagi pertanian kopi. (Dito/SS)