Langgam.id - Seorang pengendara sepeda motor mengalami nasib naas saat hendak mengantarkan anak ke sekolah. Perempuan yang diketahui bernama Rika Yulda Yurnalis ini dilempari batu diduga yang dilakukan penderita gangguan jiwa.
Peristiwa yang dialami Rika terjadi di Jalan Prof Dr. Hamka atau di dekat pabrik Asia Biskuit, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Nasib yang dialaminya ini kemudian diceritakan di akun Instagram @infopadang_.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh..
Maaf admin, saya mau lapor, orang gila di kota Padang sdh mulai meresahkan ini min, td pagi saya mau antar anak sekolah, tiba tiba di lempar batu sama org gila , d depan pabrik Asia biskuit," tulis akun di dalam keterangan postingan.
Postingan yang diupload pada Selasa (26/1/2021) ini menjadi viral dan banyak dikomentari netizen. Dalam postingan juga diperlihatkan jari tangan korban yang terluka akibat lemparan batu tersebut.
"Akibatnya jari telunjuk saya harus d operasi. Bagaimana solusinya ini min, mau lapor kemana ini min, takut nanti byk korban nya," tambah narasi dalam postingan itu.
Langgam.id telah berupaya meminta penjelasan kepada korban terkait detail kejadian yang dialaminya. Namun pesan melalui Instagram yang dikirim belum dibalas. Dari insta story Instagram korban, tampak dirinya berada di ruang perawatan.
Menanggapi kejadian itu, Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Afriadi memastikan penderita gangguan jiwa yang diduga sebagai pelaku pelemparan telah diamankan. Pihaknya berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
"Tadi sudah ditangkap, sudah dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa HB Saanin Padang. Yang nangkap Satpol PP, kemudian tadi pakai baju APD bekerja sama dengan dinas kesehatan dan kami," kata Afriadi dihubungi langgam.id, Rabu (27/1/2021).
Dia mengakui dalam sehari telah diamankan dua penderita gangguan jiwa di lokasi yang sama. Keduanya juga telah dikirim ke Rumah Sakit Jiwa HB Saanin Padang.
"Setelah satu, ada lagi dan telah diamankan. Semuanya sudah di Rumah Sakit Jiwa HB Saanin Padang," ujarnya. (Irwanda/ABW)