Video: Suara Azan dan Isak Tangis Muazin di Bukittinggi Saat Wabah Corona

Suara Azan dan Isak Tangis Muazin di Masjid Bukittinggi Saat Wabah Corona

Ilustrasi Orang Azan (Foto: ShutterStock)

Langgam.id - Video seorang muazin terisak-isak menangis ketika mengumandangkan azan zuhur pengganti salat Jumat yang ditiadakan karena wabah virus corona (covid-19), beredar di media sosial (medsos).

Muazin yang mengumandangkan azan itu diketahui bernama ustaz Zubair (45). Kabarnya, ustaz ini sengaja menyempatkan diri datang ke Masjid Nur Hidayah di Jalan Sumurapak, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.

Kemudian, ia mengumandangkan azan salat Jumat yang terpaksa diganti dengan salat zuhur karena wabah corona kian menggila di Ranah Minang.

Hal ini dibenarkan salah seorang warga setempat bernama Nada Grasella. Kepada Langgam.id, perempuan 19 tahun ini mengakui video yang beredar itu merupakan hasil rekamannya yang kemudian di-posting di akun Instagram pribadinya sendiri.

Lantas, video itu beredar luas dan membuat haru masyarakat yang mendengar suara azan tersebut. Nada dengan senang hati membagikan rekaman video penuh yang dimilikinya kepada Langgam.id dengan durasi 1 menit 37 detik.

Dalam video itu, ustaz Zubair terdengar mulai menangis ketika mengumandangkan lafaz Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullah. Bahkan, dia tak kuasa menahan air mata hingga suaranya terdengar tersedu sedan.

Begitu juga di lafaz selanjutnya, ustaz itu terus terisak. Azan yang dikumandangkannya pun membuat masyarakat pun ikut berurai air mata.

"Ikut nangis tadi, sekeluarga juga ikut nangis di dalam rumah. Orang sudah pada salat di rumah, enggak ada di luar," kata Nada dihubungi Langgam.id, Jumat (27/3/2020).

Nada mengakui dirinya sengaja merekam video, karena tangisan ustaz Zubair saat azan ini menjadi yang pertama kalinya. Apalagi, kondisi para jemaah tak begitu ramai karena salat Jumat ditiadakan dan digantikan dengan salat zuhur.

"Emang enggak ada (salat Jumat), diganti salat zuhur. Aku lagi di depan teras kebetulan masjid dekat rumah. Di dalam masjid enggak tahu, mungkin ada satu atau dua orang jemaah," ujarnya.

Rasa haru pun bertambah ketika ustaz Zubair menambahkan lafaz adzan dengan kalimat Shollu Fii Buyutikum yang artinya laksanakanlah salat di rumahmu masing-masing. Nada mengungkapkan tambahan lafaz seruan salat di rumah itu dikumandangkan di akhir azan.

"Tapi enggak terekam. Pak Zubair ini sebenarnya bukan pengurus masjid. Kebetulan beliau itu tinggal di komplek dekat Masjid Nur Hidayah," tuturnya.

Penambahan lafaz azan seperti yang dilakukan ustaz Zubair sesuai dengan maklumat yang diedarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar. Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar menyebut azan yang dikumandangkan muazin akan berbeda dari azan di hari biasanya. Ia meminta para muazin untuk menambah lafaz azan di bagian akhir.

"Di akhir azan silahkan ditambah dengan lafaz shollu fi buyutikum," kata Gusrizal.

Imbauan untuk menambah lafaz pada bagian akhir azan mewabahnya Covid-19 itu dijelaskan dalam Maklumat dan Tausiyyah MUI Sumbar nomor: 003/MUI-SB/III/2020 yang diterbitkan, Kamis (26/3/2020). (Irwanda/ICA)

Baca Juga

Profil Prof Martin Kustati yang Jabat Rektor UIN Imam Bonjol 2025-2029
Profil Prof Martin Kustati yang Jabat Rektor UIN Imam Bonjol 2025-2029
Prof Martin Kustati Kembali Jadi Rektor UIN Imam Bonjol
Prof Martin Kustati Kembali Jadi Rektor UIN Imam Bonjol
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan keprihatinannya atas insiden pembubaran kegiatan ibadah di rumah doa milik umat Kristen di Padang
Menteri Agama Utus Tim untuk Mendalami Insiden Perusakan Rumah Doa
Bukik Batabuah
Antisipasi Galodo, Kelompok Siaga Bencana Susuri Aliran Sungai
Karhutla di Kabupaten Solok
Karhutla Sumbar, BMKG Gelar Operasi Hujan Buatan Hari Ini
Semen Padang FC kalah 3-0 atas Negeri Sembilan
Laga Uji Coba, Semen Padang Takluk Lawan Negeri Sembilan