Langggam.id- Beribadah di bulan Ramadan tidak hanya seremonial saja, seperti sahur, berbuka dan salat tarawih. Tapi mestinya Ramadan itu bisa meningkatkan akhlak.
Hal ini dijelaskan Muhammad Rifki dalam tausyiah di live streaming program Ceramah Ramadan yang digelar langgam.id dan PT Paragon Technology and Innovation, Senin (27/4/2020).
Rifki menyebutkan ada 3 hikmah atau dampak yang bisa didapatkan saat menjalankan ibadah Ramadan dengan sungguh-sungguh.
Pertama, bahwa Ramadan memberikan dampak secara jasmani. Sebab Ramadan memberikan kesehatan fisik bagi yang melakukannya. Sangat jarang orang yang meninggal dunia karena melakukan puasa.
"Orang yang berpuasa maka akan mendapatkan kesehatan, kita juga tahu bagi mereka yang sering puasa Senin Kamis juga sehat jasmaninya," ujar alumni Fakultas Dakwah IAIN (UIN) Imam Bonjol Padang itu
Selanjutnya puasa memberikan dampak terhadap rohani. Ramadan memberikan semacam kepatuhan. Setiap muslim merasakan pengawasan Allah yang begitu dekat.
Buktinya, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari sangat banyak kesempatan untuk membatalkan puasa. Tetapi orang yang berpuasa tidak akan membatalkan puasanya walaupun saat seorang diri.
Orang yang menghargai Ramadan juga menghargai waktu. Hal ini seharusnya dipertahankan oleh setiap muslim walaupun tidak dalam bulan Ramadan. Setiap orang harus mendidik dirinya menghargai waktu.
Pendidikan yang ke tiga yaitu Ramadan memberikan dampak sosial kemasyarakatan. Sebab di bulan Ramadan setiap orang akan membayarkan zakat fitrah, terutama di akhir Ramadan.
Zakat fitrah menunjukkan bahwa setiap orang tidak hanya soleh secara individu, tetapi juga secara sosial. Mereka mampu merasakan apa yang dirasakan oleh saudaranya yang lain.
"Bulan Ramadan mengajarkan bagaimana kita berempati terhadap orang lain, begini rasanya ketika tidak makan," ujarnya.
Apalagi saat ini yang terkena wabah covid-19, banyak yang mengalami kesulitan. Sehingga Ramadan saat ini seharusnya harus lebih peduli lagi dalam membantu mereka yang kesulitan.
Banyak yang tidak bisa bekerja, toko-toko tutup dan kesulitan lainnya. Hal itu merupakan kesempatan untuk lebih banyak berbuat baik. (Rahmadi/SRP)