Usung Tema Inspirasi Rumah Gadang, Festival Pamenan Minangkabau Bakal Digelar November Ini

Usung Tema Inspirasi Rumah Gadang, Festival Pamenan Minangkabau Bakal Digelar November Ini

Jumpa pers Festival Pamenan Minangkabau. (Foto: Dharma Harisa)

Langgam.id - Komunitas Seni Hitam Putih Sumatra Barat, akan menggelar Festival Pamenan Minangkabau (FPM). Kegiatan ini rencana akan diadakan di Istano Si Linduang Bulan Pagaruyung, Tanjung Ameh, Tanah Datar, pada 11-13 November nanti.

Festival yang diberi tagline #InspirasiRumahGadang itu rencananya akan dibuka oleh Gubernur Sumatra Barat, Sabtu (12/11/2022). Kepala Dinas Kebudayaan Sumatra Barat Syaifullah berharap event “Festival Pamenan Minangkabau” menginspirasi terutama bagi kaum dan pasukuan di Minangkabau. Terutama dalam mendayagunakan rumah gadang sebagai ruang-ruang publik berkesenian. "Sehingga terbangun ekosistem kebudayaan atas partisipasi aktif masyarakat," ujar Syaifullah.

Dedi Novaldi, salah seorang penyelenggara festival menjelaskan, fokus festival ini bertujuan dalam pemanfaatan ruang-ruang publik di Minangkabau. Salah satunya adalah rumah gadang. Dengan tujuan merawat, memelihara, serta melakukan inventarisasi, menyelamatkan, dan memanfaatkan khazanah kebudayaan dan seni minangkabau.

"Minangkabau mempunyai empat tempat untuk melakukan aktivitas sosialnya yaitu, rumah gadang, surau, lapau dan balai adat," kata Dedi Novaldi saat jumpa pers di gedung dinas Kebudayaan Sumbar (3/11/2022).

Menurutnya, Festival Pamenan Minangkabau ini mengkolaborasikan inspirasi rumah gadang tersebut dengan mengoptimalkan ruang-ruang sosial budaya publik. Pada festival ini, kearifan lokal dan budaya minangkabau akan direalisasikan dalam tiga perspektif. Yaitu pamenan kato, pamenan mato, dan pamenan talingo.

“Titik berangkat perancangan festival ini dimulai dari konsep pamenan. Kata pamenan biasa digunakan dalam seperti pepatah, petitih, pasambahan, mamangan adat dan sebagainya," tutur Direktur Festival Yusril Katil.

Pamenan kato (permainan kata) mencakup pada kekuatan bahasa dan sastra (lisan) Minangkabau. Pamenan mato (permainan mata) sendiri dihadirkan pada aspek keterampilan, kreativitas dan atraksi budaya masyarakat. Serta pamenan talingo (permainan talingo) yang merujuk pada kekayaan musik tradisional Minangkabau.

Sementara, Sahrul N, Ketua Kurator menyebutkan, pamenan sekadar konsep permainan rakyat, namun juga sebagai konsep berpikir dalam kehidupan. Pola pamenan dalam pemikiran masyarakat Minangkabau dilandasi oleh filosofis budaya.

Yusril Katil mengatakan, yang akan ditampilkan dalam Festival Pamenan Minangkabau 2022 ini diklasifikasikan dalam lima bagian utama. Pamenan Seni Tradisi Anak Nagari yang akan menampilkan: randai, cimuntu, lukah gilo, saluang dan dendang, musik talempong, permainan tradisi anak nagari dan makanan khas Minangkabau dan lain sebagainya.

Pementasan Seni Inovasi (Modern) Berbasis Tradisi Minangkabau. Pameran Digital Naskah dan Foto Teater Sumatra Barat sejak era tahun 60-an hingga 2020 dalam bentuk digital dan lawan. Hal ini ditampilkan tutur Yusril, sebagai upaya merawat ingatan kolektif publik atau masyarakat terhadap sejarah perjalanan teater di Sumatra Barat.

Juga akan dilaksanakan diskusi grup terfokus tentang rumah gadang. Yang akan diisi oleh ninik mamak, budayawan, seniman, akademisi, dan bundo kanduang. Selain itu, panitia akan mendirikan balai pamenan cepak-cepoang. Nantinya balai ini diperuntukkan untuk menggelar produk-produk UMKM.

"Stand UMKM atau balai pamenan ini bertujuan untuk menghadirkan aura festival yang inklusif, ini juga akan dapat menambah stimulus bagi masyarakat," ujar Dedi, penyelenggara Festival.

Di dalamnya akan di isi berbagai produk kuliner, tekstil, kerajinan tangan, dan produk-produk kreatif lainnya. "Kami juga akan menyediakan blog untuk pedagang kaki lima, agar kegiatan ini bisa dirasakan manfaatnya oleh setiap pihak," tutur Dedi.

Setelah melewati seleksi panjang, ada 16 kelompok seniman yang akan tampil pada Festival Pamenan Minangkabau ini dengan genre dan basis kreatif yang berbeda. Semuanya akan tampil memanfaatkan ruang halaman rumah gadang. (DH/SS)

Baca Juga

Hilangnya Kerbau Kita
Hilangnya Kerbau Kita
Usaha Menjaga Silat Tradisi, Dompet Dhuafa Gelar Serambi Budaya
Usaha Menjaga Silat Tradisi, Dompet Dhuafa Gelar Serambi Budaya
Pacu Itik, 8 warisan budaya
Mengenal 8 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Sumbar Tahun 2020
Susi Pudjiastuti Syuting Susi Cek Ombak di Padang Panjang
Susi Pudjiastuti Syuting Susi Cek Ombak di Padang Panjang
Aneka Ritual Ditampilkan di Padang Panjang
Aneka Ritual Ditampilkan di Padang Panjang
In Memoriam Nazif Basir (1)
In Memoriam Nazif Basir (1)