Upaya Darurat Pascabanjir Bandang Kabupaten Agam

Banjir lumpur melanda daerah Bukit Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, pada Jumat (5/4/2024). Sejumlah pemukiman penduduk dan

Banjir lahar dingin di Bukit Batabuah, Agam. [foto: amcnews.co.id]

Langgam.id - Hujan lebat pada Jumat sore (5/4), sekitar pukul 16.00 menyebabkan adanya banjir bandang atau banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. BPBD bersama tim pencarian dan pertolongan melakukan pemantauan dan evakuasi warga.

Hingga Jumat malam, BNPB masih melakukan koordinasi terhadap dampak banjir bandang yang menerjang wilayah di Kecamatan Canduang dan Sungai Pua. Sejauh ini tidak ada warga yang melakukan pengungsian. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam telah berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan terkait potensi dampak banjir bandang terhadap warganya.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, pemantauan sementara arus deras air menyasar akses jalan di Nagari Sungai Pua. Hingga kini belum ada laporan dampak lain, terhadap korban jiwa atau pun kerusakan bangunan.

"Tiga hari sebelumnya, tepatnya Selasa (2/4), wilayah Agam juga terdampak bencana hidrometeorologi basah berupa banjir. Namun genangan banjir yang menerjang Kecamatan Banuhampu dan Ampek Angkek telah surut," katanya.

Dua hari ke depan, wilayah Sumatra Barat masih berpotensi hujan dengan intensitas tinggi yang disertai petir dan angin kencang. Sedangkan beberapa wilayah di Kabupaten Agam, hujan ringan hingga petir masih berpotensi terjadi hingga lusa, Minggu (7/4).

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap siaga menyikapi potensi hujan tersebut. Mengantisipasi bahaya banjir keluarga dapat mempersiapkan rencana kesiapsiagaannya, seperti memantau potensi hujan di wilayah, melakukan evakuasi mandiri sejak dini dan mempersiapkan tas siaga bencana.

"Apabila membutuhkan bantuan evakuasi, warga dapat menghubungi petugas berwenang," tukas Abdul Muhari, melalui rilis yang diteirma Langgam.id.

Sementara itu, banjir lahar hujan terjadi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, pada Jumat petang ini (5/4), pukul 16.30 WIB. Banjir ini membawa material vulkanik dari Gunung Marapi yang dikeluarkan pascaerupsi. Fenomena ini terjadi setelah hujan lebat kawasan hulu atau sekitaran puncak gunung sore tadi.

Pantauan sementara personel BPBD yang ada di lapangan menyebutkan adanya gangguan akses jalan negara Bukittinggi – Padang. Fasilitas infrastruktur ini berada di wilayah Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto. Dampak kemacetan lalu lintas berlangsung pada akses jalan karena adanya kebijakan buka-tutup.

Banjir terjadi akibat debit air sungai dan drainase meluap. Di samping itu, banjir lahar hujan mengakibatkan kerusakan pada tanggul dan badan jalan.

Mengantisipasi dampak buruk, BPBD telah mengimbau masyarakat waspaa, khususnya mereka yang tinggal di sekitar sungai yang berhulu dari puncak gunung. Selain itu, instansi terkait membantu dengan pengerahan alat berat untuk membersihkan material dari ruas jalan.

"Laporan BPBD kabupaten Tanah Datar menyebutkan wilayah desa atau nagari terdampak berada di Nagari Aia Angek, Sabu, Sungai Jambu, Lima Kaum dan Sungai Tarab," tandasnya. (*/Yh)


Baca Juga

Penasihat tim Semen Padang FC Andre Rosiade resmi didaftarkan sebagai voter atau delegasi dari Semen Padang FC untuk Kongres PSSI 2025
Semen Padang FC Kembali Kalah, Andre Rosiade: Almeida Out
Semen Padang FC tertinggal 0-1 dari tamunya, Bali United pada babak pertama dalam laga pekan ketujuh Liga Super
Kabau Sirah Boyong 20 Pemain Lawatan ke Markas Persita Tangerang
Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Para pedagang toko Pasar Raya Padang mengaku usaha mereka dibunuh Perwako 438.
Pemprov Sumbar Umbar Capaian Ekonomi, Pengamat: Jangan Silau dengan Angka-angka
Banjir yang melanda satu kecamatan di Kabupaten Solok Agustus tahun lalu.
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Pemprov Sumbar Tetapkan Status Siaga Darurat
Harga Cabai Merah Sentuh Rp90 Ribu per Kg
Harga Cabai Merah Sentuh Rp90 Ribu per Kg
Kritik Program Pertanian Mahyeldi-Vasko, BEM Unand: Nilai A-, A untuk Gaya Minus untuk Kinerja
Kritik Program Pertanian Mahyeldi-Vasko, BEM Unand: Nilai A-, A untuk Gaya Minus untuk Kinerja