Langgam.id - Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang akan segera melakukan tes swab terhadap 200 warga di daerah itu. Hasil itu berdasarkan penelusuran (tracking) terkait adanya kasus 13 tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran menyebutkan, pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk tracking orang-orang yang diduga pernah kontak dengan pasien, begitu juga terhadap belasan tenaga medis di RSUD tersebut.
"Tracking pertama, terkumpul 93 orang. Hari ini, kami memperluas tracking, sehingga terctata sebanyak 200 orang yang diduga pernah kontak dengan petugas medis tersebut. Kita akan segera lakukan tes swab terhadap mereka," ujarnya saat dihubungi Langgam.id, Jumat (1/5/2020) malam.
Ia meminta agar masyarakat tidak panik dengan adanya kasus tersebut, Fadly mengimbau agar tetap waspada, dan ia memastikan akan bergerak cepat untuk melakukan tracking setiap masyarakat yang diketahui pernah kontak langsung.
"Nah, masyarakat bertanya, Pak Wali kenapa tidak disebar informasinya. Jadi masyarakat tidak usah takut, ada tertinggal atau lainnya sudah ada tim untuk tracking penyebaran virus kali ini. Tidak perlu kita sebar luas (informasi) tim akan menggali lebih dalam orang diduga terpapar," tegasnya.
Terkait pasien awal, yang merupakan warga Kabupaten Tanah Datar, menurut Fadly keluarganya ada yang berjualan di Pasar Pusat Padang Panjang. Namun, keluarga bersangkutan telah menutup tokonya, karena penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Bahkan, kata Fadly, keluarga pasien juga akan dilakukan tes swab. Hal itu dilakukan agar mengantisipasi kawasan pasar tidak menjadi klaster penyebaran virus di Kota Padang Panjang.
"Keluarganya pedagang juga. Kita sudah melakukan PSBB, termasuk penutupan pasar. Tentu kami mengimbau pedagang tertib, dengan kondisi seperti ini banyak dampak ekonomi, tapi di sisi lain kita memutus mata rantai penyebaran virus," ucapnya.
Ia memastikan akan melakukan tes swab orang-orang dari hasil tracking, yang akan dimulai, Sabtu (2/4/2020). Dengan adanya Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), hasil tes swab dapat keluar dengan cepat.
"Supaya masyarakat tidak bertanya-tanya, swab tes kita jalankan. 24 jam hasil keluar, setelah itu tidak perlu kita panik. Karena swab tes operasinya bagus, kalau hasilnya negatif tentu kita minta masyarakat tetap di rumah," tuturnya.
Pasca-temuan 13 tenaga kesehatan positif Covid-19 itu, kata Fadly pelayanan umum di RSUD Padang Panjang juga telah ditutup untuk sementara. Tapi, untuk pelayanan khusus tetap berjalan seperti biasa.
"Pelayanan umum saja yang kami tutup untuk sementara waktu," katanya.
Diketahui sebelumnya, belasan tenaga kesehatan yang terdiri dari perawat hingga dokter itu pernah kontak langsung dengan seorang pasien berinisial NS (29) warga Panyalaian yang dinyatakan positif Covid-19. Pasien itu sempat berobat beberapa kali ke RSUD Padang Panjang sebelum dinyatakan positif. (Irwanda/ZE)