Berita Padang - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: TPA Air Dingin diprediksi over kapasitas tahun 2026, dan tak akan mampu lagi menampung sampah masyarakat Kota Padang.
Langgam.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang memprediksi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin di Kecamatan Koto Tangah akan melebihi kapasitas pada tahun 2026, dan tak akan mampu lagi menampung sampah yang dihasilkan masyarakat.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Padang, Hendri Septa mengatakan, salah satu upaya agar TPA Air Dingin tak over kapasitas, maka masyarakat diimbau agar mengurangi penggunaan produk sekali pakai.
Menurut Hendri, saat ini sampah masyarakat Kota Padang yang dihasilkan setiap hari mencapai 550 ton.
"Itu semua (sampah) berakhir di TPA Air Dingin, dan kita tidak punya tempat lain," ujar Hendri di Balai Kota Padang, Kamis (17/2/2022).
Hendri mengaku, saat ini Pemko Padang juga tengah mencari jalan keluar atau solusi persoalan sampah di Kota Padang, termasuk rencana menjadikannya energi terbarukan.
Apalagi, kata Hendri, saat ini 3,7 ton sampah di TPA Air Dingin tidak terkelola.
Lebih lanjut dijelaskan Hendri, Pemko Padang juga sudah membicarakan persoalan sampah itu dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Selain itu, sebut Hendri, Pemko Padang juga telah MoU dengan PT Semen Padang untuk menjadikan sampah sebagai sumber energi terbarukan.
Pemko, lanjut Hendri, akan mendorong PT Semen Padang untuk mau berinvestasi membangun sumber energi dari sampah.
"Semen Padang tertarik untuk menggantikan penggunaan sumber energi dari batu bara. Kami mendorong ini, agar PT Semen Indonesia berinvestasi saja, toh mereka juga yang akan makai energinya," ungkap Hendri.
Tapi, sebut Hendri, pemanfaatan sampah untuk sumber energi yang sudah berjalan 50 persen itu terkendala kenuangan.
"Dibutuhkan dana senilai Rp350 miliar untuk membangun pembangkit listrik tenaga sampah itu. Sementara, Semen Padang baru menyanggupi Rp89 miliar, masih terkendala di investasinya," jelasnya.
Jika PT Semen Padang mau mengelola sampah itu, kata Hendri, maka Pemko Padang akan menyerahkan sepenuhnya sampah itu untuk dijadikan energi listrik.
"Silakan pakai sampah 3,7 ton itu. Juga ada 550 ton tambahannya setiap hari. Kalau kurang, kita akan minta sampah dari kabupaten dan kota lain," ucapnya.
Hendri berharap, kerjasama itu segera terealisasikan, karena 2026 sudah dekat.
Baca juga: Hasil Riset: Kota Padang Krisis Pengelolaan Sampah
"Jangan sampai over dulu, baru kita kocar kacir," katanya.
—