Tornado Munchen Sapu Barcelona

Tornado Munchen Sapu Barcelona

Lionel Messi tertunduk usai timnya Barcelona dipermalukan Bayern Munchen dengan skor mencolok 2-8 dalam laga perempat final Liga Champions 2020 di Lisbon, Portugal. Sumber foto:UEFA.com.

Langgam.id - Pemain dan pendukung setia Barcelona mungkin menangis pijar, dan segera ingin melupakan malam pahit di Lisbon, Partugal, Sabtu (15/8). Berlaga di gelanggang netral, Estádio do Sport Lisboa e Benfica - Lisbon, mereka digebuk Bayern Munchen dengan angka yang sungguh memalukan; 2-8.

Selisih setengah lusin skor akhir pertandingan Perempat final Liga Champions 2020 itu, tentu saja membuat banyak orang tercengang. Sebab secara kekuatan kedua tim berimbang, dan sama-sama menyandang klub raksasa Eropa. Barcelona klub elite dari Spanyol, sementara Munchen harga diri Jerman di pentas Eropa.

Menggambarkan kekalahan telak Barcelona ini, mungkin menarik meminjam kutipan komentator Sky yang dicuplik dari situs resmi UEFA..  "Sebuah tornado menyapu Barcelona,"...

Enrique Setién Solar alias Quique Setien, entrenador Barcelona, tak bisa berbuat banyak, tatkala formasi yang dirancangnya sulit berkembang, menghadapi agresifnya para pemain Munchen.

Di sini Hans-Dieter "Hansi" Flick, sang pelatih Munchen, lebih cerdik, dan pemainnya cerdas menjalankan di lapangan. Dalam pertemuan dua klub yang dijagokan menggondol Si Kuping Besar tahun ini, mungkin jempol pantas dilayangkan kepada Thomas Muller.

Ia yang mungkin membuat pemain Barcelona grogi sepanjang laga, setelah menyarangkan gol cepat di menit 4. Meski gol bunuh diri David Alaba selang 3 menit kemudian meluarkan kegembiraan di tubuh pemain Barcelona, tapi akhirnya sia-sia. Kita tak mendapati laga berjalan seimbang, dan enak ditonton.

Suguhan salah tingkah pemain Barcelona lazim dijumpai sepanjang laga.

Menit 63 misalnya, Alphonso Davies dengan mudah menggelabui Nelson Semedo di sisi kanan gawang Barcelona, lalu mengarak bola ke jantung pertahanan Barcelona, hingga sedikit operan ke Joshua Kimmich. Gol pun tercipta dari proses yang sulit dipahami mengapa begitu mudahnya Davies mengubrak-abrik lini belakang Barcelona.

Di laga ini, Philippe Coutinho juga menegaskan Barca telah melakukan kesalahan besar meminggirkan bakatnya, dan memilih meminjamkan ke Munchen. Playmaker tim nasional Brazil yang masuk sebagai pengganti Ivan Perisic di menit 64, justru menjadi lakon utama penggebuk Los Cules. 

Coutinho menunjukkan lakonnya di 10 menit akhir pertandingan. Ia menyarangkan 2 gol di menit 85 dan 89, serta memberi umpan manja kepada Robert Lewandowski yang mencatatkan nama di papan skor pada menit 82.

Gol lain Die Roten disumbangkan oleh Perisic menit 22, Serge Gnabry menit 28, Muller menit 31. Sementara satu gol tambahan Barca disarangkan oleh Luis Suarez pada menit 57.

Seorang suporter Barcelona, Graham Hunter, cukup lapang menerima kekalahan menyesakkan ini. Ia menilai era kejayaan sebuah klub itu ada batasnya. Termasuk juga soal kedigdayaan Barcelona di era kekinian dengan pakem tiki taka.

"Kita semua telah melihat era besar berakhir. Saya telah melaporkan ketika sepertinya AC Milan tidak akan pernah kalah dalam pertandingan, ketika Juve mencapai final demi final, ketika Bayern dan Manchester United memenangkan trebles. Tapi apa yang Anda harapkan, menurut saya, adalah era itu berakhir dengan raungan, semua tangan di geladak dan menderu melawan waktu. Tidak yakin bagaimana akhir zaman ini akan diingat?.

Ia lalu mengungkapkan... "Oke, saya pikir mereka yang mengikuti Barcelona diperbolehkan untuk mencengkeram sebanyak mungkin! Terakhir kali Barcelona tersingkir dari Eropa oleh tim megah dari Bavaria itu adalah saat Munchen dilatih Jupp Heynckes. Mereka mencetak tujuh gol tanpa ada balasan Barceloan. Kali ini, setidaknya, Blaugrana mencetak gol.

Pertandingan Barcelona - Munchen dipimpin oleh wasit asal Slovenia, Damir Skomina. Kemenangan telak Munchen atas Barcelona, mengantarkan klub Bavaria itu ke fase semi final.

Di semi final, Munchen akan menanti pemenang antara Manchester City dengan Lyon, untuk sebuah perjalanan menuju treble  di musim pandemi ini.

Baca Juga

Semen Padang FC akan menghadapi PSPS Riau di laga kedua Liga 2 2022/2023 pada Senin. Laga tandang perdana Semen Padang FC pada musim
Manajemen Semen Padang FC Kantongi 3 Calon Pelatih, Ada dari Sumbar
Soroti Kualitas Wasit, Andre Rosiade Minta Ketua PSSI Bentuk Satgas
Soroti Kualitas Wasit, Andre Rosiade Minta Ketua PSSI Bentuk Satgas
Eks Persebaya Mardiono
Ikut Berlaga di SR Cup, Eks Persebaya Mardiono: Seperti Bermain di Turnamen Profesional
Lamine Yamal, pemain muda Fc Barcelona yang masih berusia 16 tahun, mengobrak-abrik pertahanan Totenham Hotspur pada laga Trofeo Joan Gamper
Hajar Tottenham dengan Skor 4-2, Barcelona Menangkan Trofi Joan Gamper
Eks Persija Makro Simic gabung Paris FC untuk berlaga di Jordus Cup Batusangkar
Eks Persija Marko Simic Gabung Paris FC, Tampil di Jordus Cup Batusangkar
Langgam.id - Boca United FC merupakan klub sepak bola asal Padang Panjang. Didirikan sejak 2004 dan diidentik dengan jersey berwana pink.
Mengenal Boca United, Klub Sepak Bola Asal Padang Panjang dengan Pemain Wiraswasta dan Mahasiswa