Tol Trans Sumatra: Ruas Medan-Binjai-Stabat Berikan Dampak Positif Ekonomi Sumut

Tol Trans Sumatra: Ruas Medan-Binjai-Stabat Berikan Dampak Positif Ekonomi Sumut

Tol Trans Sumatra ruas Medan - Binjai. [Foto: Humas HK]

Langgam.id - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) sebagai pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) saat ini telah mengoperasikan 2 (dua) ruas tol yang berada di Provinsi Sumatra Utara (Sumut) yaitu Tol Medan – Binjai (Mebi) sejak Oktober 2017 dan Tol Binjai – Stabat yang merupakan bagian dari Tol Binjai – Langsa Seksi 1 (Binjai - Stabat) sejak Februari 2022.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan bahwa bertambahnya dua ruas tol di Sumut ini telah meningkatkan konektivitas antar daerah dan memperlancar arus transportasi dari Sumut menuju Aceh serta berpengaruh pada perekonomian sekitar.

“Kehadiran jalan Tol Medan – Binjai – Stabat ini memangkas waktu tempuh menjadi lebih cepat yang berpengaruh pada penurunan biaya logistik dan kualitas produk yang dihasilkan,” tutur Koentjoro.

Lebih lanjut Koentjoro menyampaikan bahwa sejak dioperasikannya kedua ruas tol tersebut, trafik jalan tol terus meningkat setiap tahunnya.

“Kami mencatat peningkatan Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) pada Tol Mebi meningkat hampir 3x lipat jika dibandingkan dengan trafik pada saat baru beroperasi, dimana trafik saat ini mencapai rata-rata lebih dari 23.000 kendaraan per hari, sementara pada tahun 2017 hanya mencapai kurang lebih 8.000 kendaraan perharinya.

Sementara untuk Jalan Tol Binjai – Stabat juga terus mengalami peningkatan di mana awal beroperasi pada bulan Februari tercatat ratarata kendaraan yang melintas yakni 7000an kendaraan menjadi 8.700an kendaraan di bulan Agustus kemarin,” ujar Koentjoro.

Koentjoro juga menambahkan bahwa trafik kendaraan di Tol Mebi terus membaik pasca dilonggarkannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sebelumnya diterapkan di Pulau Sumatra.

“Pada tahun 2020, rata-rata kendaraan yang melintas di Tol Mebi mentok di 12.000an per harinya, setelah PPKM dilonggarkan di tahun 2021 langsung membaik dan kembali meningkat menjadi rata-rata 18.000an kendaraan per harinya. Dengan membaiknya trafik kendaraan tersebut secara tidak langsung mendorong roda perekonomian yang ada di daerah sekitarnya, ditambah lagi sekarang sudah bertambah Tol Binsa,” tambahnya.

Secara terpisah, Akademisi Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara (USU), Dr. M. Ridwan Anas, ST. MT mengatakan bahwa jalan tol di Sumut ini sangat berdampak pada perkembangan wilayah yang ada di daerah sekitar.

“Sebagai pengguna langsung jalan tol, saya merasakan waktu tempuh yang terjaga dengan adanya durasi yang lebih pasti ketika ingin melintas dari Medan menuju Binjai atau sebaliknya. Dengan jarak tempuh yang hanya 1-2 jam, mahasiswa pun tidak perlu lagi mengeluarkan biaya hidup ekstra untuk ngekos dan masih bisa tinggal dengan orang tua dengan adanya akses tol,” jelas Ridwan.

Lebih lanjut Ridwan juga menjelaskan bahwa sebelum adanya jalan tol, masyarakat harus melintasi jalan arteri di mana waktu tempuh tidak pasti dan lebih rawan keamanannya. Setelah adanya jalan tol ini, banyak dampak tidak langsung yang dirasakan oleh masyarakat daerah sekitar seperti naiknya nilai lahan, turunnya biaya transportasi barang yang berpengaruh pada penurunan biaya produksi sehingga menambah minat investor dan meningkatkan laba.

“Tak hanya itu, dengan terkoneksinya wilayah perkebunan, pabrik maupun pelabuhan juga meningkatkan investasi sehingga akan menambah lapangan kerja lebih besar lagi. Dengan manfaat jalan tol tersebut, kami berharap pengelola jalan tol dapat terus memperhatikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” tutur Ridwan.

Jalan tol di Provinsi Sumatra Utara sendiri akan terbentang sepanjang lebih dari 250km yang terdiri dari Tol Medan – Binjai sepanjang 17,32 Km, Tol Binjai – Langsa yang nantinya akan beroperasi sepanjang 53,1 Km, Tol Kisaran – Indrapura sepanjang 47 Km dan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat sepanjang 143 Km yang saat ini masih dalam tahap konstruksi.

“Dengan jalan tol yang membentang panjang di Provinsi Sumut ini diharapkan dapat terus mengembangkan Kawasan Sumut dan mendokrak perekonomian masyarakat sekitar agar dapat lebih maju lagi,” tutup Koentjoro, Direktur Operasi III Hutama Karya.

Untuk kondisi lalu lintas saat ini, Hutama karya menghimbau kepada seluruh pengguna jalan agar mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, salah satunya dengan menggunakan satu kartu Uang Elektronik (UE) hanya untuk satu kendaraan serta memastikan kecukupan saldo UE sebelum memasuki gerbang tol.

Apabila pengguna jalan lupa untuk mengisi saldo UE, dapat menggunakan aplikasi HK Toll Apps yang dimiliki oleh Hutama Karya di mana terdapat fitur Cek Saldo UE dan juga dapat melakukan Top up saldo UE.

Selain itu kami terus menghimbau kepada pengguna jalan tol untuk berkendara dengan kecepatan minimum dan maksimum sesuai yang disyaratkan, dan tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat. Segera beristirahat apabila merasa mengantuk di Rest Area terdekat serta untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di mana pun berada.

Apabila pengguna jalan tol mengalami atau melihat tindak kejahatan yang ada di jalan tol maupun rest area agar segera melapor ke Call Centre masing-masing Cabang Tol.

Ikuti berita Sumatra Barat hari ini, terbaru dan terkini dari Langgam.id.  Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

 

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Minta Dukungan Masyarakat Percepat Tol ke Bukittinggi
Gubernur Mahyeldi Minta Dukungan Masyarakat Percepat Tol ke Bukittinggi
HK Targetkan Tol Trans Sumatra Tahap I Sepanjang 972 Km Rampung Tahun Ini
HK Targetkan Tol Trans Sumatra Tahap I Sepanjang 972 Km Rampung Tahun Ini
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau Jalan Tol Padang-Pekanbaru Seksi 1 Padang-Sicincin
Agar Tol Padang-Sicincin Rampung Juli 2024, Menteri PUPR Instrusikan Tambah Tenaga Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) dari Lampung
Ditargetkan Fungsional Juli 2024, Progres Kontruksi Tol Padang-Sicincin Capai 47,22 Persen
1,5 Juta Kendaraan Melintasi Tol Trans Sumatra Selama Libur Nataru
1,5 Juta Kendaraan Melintasi Tol Trans Sumatra Selama Libur Nataru
Sambut Nataru, HK Operasionalkan 2 Ruas Baru Tol Trans Sumatra
Sambut Nataru, HK Operasionalkan 2 Ruas Baru Tol Trans Sumatra