Langgam.id - Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Padang-Pekanbaru Seksi I Padang-Sicincin baru selesai 25 persen hingga September 2020. Saat ini pengerjaan tol tersebut masih terkendala karena masih belum bebasnya lahan, sehingga target penyelesaian diperkirakan diundur dari target semula.
Project Director PT Hutama Karya Ruas Tol Padang-Sicincin Marthen Robert Singai menjelaskan, secara fisik jalan yang sudah terbentuk masih 4,2 kilometer yang berada di awal jalan By Pass Kasang, Padang Pariaman. Namun secara item keseluruhan Seksi I yang panjangnya 36,6 kilometer sudah selesai 25 persen.
"Ini masih dalam pelaksanaan. Yang masih bisa kita olah 4,2 karena itu lahan yang tersedia. Yang lain masih dalam proses. Kalau 25 persen itu digabungkan dengan item pabrikan dan item lapangan," katanya Rabu (30/9/2020).
.
Baca Juga: BPJN Segera Tentukan Sumbu Jalan dari Dharmasraya ke Tol Trans Sumatra
Dari 25 persen itu, secara fisik sudah selesai dan berbentuk jalan sekitar 8 persen. Sementara yang lain ada produksi dan pabrikan sebanyak sekitar 17 persen. Barang-barangnya bisa dilihat di lapangan seperti gilder, barrier, pancang, dan lainnya. Tinggal lahannya siap lalu bisa langsung dipasang.
Kalau dihitung, item tersebut sudah 90 persen itu sebenarnya sudah siap. Bahan-bahan itu langsung tinggal pasang jika lahan bebas. Sehingga pengerjaan tidak mulai dari nol saat pembebasan lahan selesai oleh pemerintah. Pengerjaan langsung dilakukan.
Dia menjelaskan pembebasan lahan bukan tugasnya, tetapi dari koordinasi diketahui pembebasan lahan masih berlangsung. Pihak yang melakukan pembebasan lahan masih melakukan musyawarah dengan masyarakat untuk mencari kesepakatan.
Menurutnya, akibat lahan belum bebas itu sangat berpengaruh terhadap target penyelesaian Seksi I. Target awalnya pada tahun 2020 ini bisa menyelesaikan pengerjaan fisik minimal sampai 12 kilometer sudah berbentuk jalan tol. Itu kalau lahan bisa bebas.
Namun melihat kesulitan pembebasan lahan dia berharap tahun 2020 ini bisa selesaikan sebanyak 30 persen. Dalam 30 persen itu termasuk panjang jalan bisa ditambah 6 kilometer lagi, sehingga total bisa diselesaikan 10 kilometer.
Selain itu, target keseluruhan Seksi I Padang-Sicincin juga diundur sampai Desember 2022. Jadwal itu berbeda dari sebelumnya target selesai Desember 2021 sejak dikerjakan pada tahun 2018 lalu. "Saya menargetkan 36,6 itu selesai sampai akhir 2022. Itu kalau pembebasan lahan bisa selesai di triwulan pertama tahun 2021. Mudah-mudahan tercapai," katanya.
Baca Juga: Setuju Akses ke Tol dari Dharmasraya, Pakar Ekonomi: Cari Solusi Jalur Padang-Payakumbuh
Dia berharap agar pembebasan lahan bisa segera diselesaikan. Sehingga pengerjaan jalan bisa lancar. Apalagi menurutnya, harga yang diberikan PUPR dan BPN sudah cukup baik. "Harganya sudah cukup baiklah. Saya berharap agar masyarakat merelakan lahannya. Ini demi kepentingan perekonomian masyakarakat Sumbar secara keseluruhan," tuturnya.
Jalan tol Padang-Sicincin merupakan bagian dari jalan tol Padang-Pekanbaru yang mempunyai panjang total 254 kilometer dan terbagi menjadi enam seksi, yaitu Seksi I Padang-Sicincin, Seksi II Sicincin-Bukittinggi, Seksi II Bukittinggi-Payakumbuh, Seksi IV Payakumbuh-Pangkalan, Seksi V Pangkalan-Bangkinang dan Seksi VI Bangkinang-Pekanbaru. (Rahmadi/SS)