Langgam.id - Dinas Kesehatan Kota Padang terpaksa menggunakan data lain untuk melakukan program vaksinasi bagi tenaga kesehatan dan non kesehatan. Hal ini dilakukan karena tidak semua nakes menerima SMS blast seperti yang digunakan sebelumnya.
"Karena tidak semua tenaga kesehatan yang terima SMS blast. Ada aplikasi yang mungkin belum berjalan dengan baik. Kita akan gunakan data yang ada di sistem informasi Dinas Kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani dihubungi langgam.id, Selasa (19/1/2021).
Ia menyebut, pada hari pertama vaksinasi saja, hanya 16 orang yang menerima SMS blast. Sedangkan yang memenuhi syarat untuk vaksin 11 orang.
"Padahal vaksinasi bagi tenaga kesehatan harus dilakukan cepat. Makanya kami ganti pakai manual dikirim rumah sakit," sambungnya.
Feri mengungkapkan, dua hari berjalannya program vaksinasi, pihaknya telah menerima data sebanyak 8.000 tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan yang akan menerima vaksin.
"Sekarang kan baru memproses, saya belum mendata (tenaga dan non tenaga kesehatan) yang telah menerima vaksin," jelasnya.
Sementara itu Direktur Umum SDM dan Pendidikan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Dovi Djanas mengakui adanya kebijakan baru dalam program vaksinasi tersebut.
"Kebijakannya di rumah sakit ini bisa dilaksanakan vaksinasi sebanyak 200 orang perhari, puskemas 50 perhari. Kami ada sekitar 2.435 tenaga kesehatan penerima vaksin, artinya kami akan melakukan vaksinasi selama 12 hari," ujarnya.(Irwanda/Ela)