Langgam.id- Lubuk Tarok adalah salah satu Nagari di Kabupaten Sijunjung yang ternyata memiliki salah satu tradisi unik yaitu Tari Tanduk. Tari Tanduk biasanya ditampilkan saat upacara Bakawuah, yaitu upacara yang dilakukan sebagai bentuk syukur setelah panen.
Tari Tanduk adalah tari tradisional warisan Kerajaan Jambu Lipo. Kisah dalam tari ini yaitu adu kerbau antara Suku Pulau Paco di Minangkabau dengan Kerajaan Medang Kamulan. Kisah lainnya adalah pendirian Nagari Lubuk Tarok yang diawali oleh perselisihan antara masyarakat Sembilan Koto di Koto Tuo Muaro Karimo dengan Duo Baleh Koto Halaban Muaro Sibakua.
"Tari Tanduk merupakan tari yang berasal dari kerajaan Jambu Lipo dan diadakan setiap acara Bakawuah untuk menyambut tamu undangan," kata Malin Putiah (65) salah seorang petuah adat, saat dihubungi Langgam.id Selasa (2/3/2021).
Baca juga: Selain Basapa, Tradisi Unik Ini Hanya Ada di Ulakan Padang Pariaman
Tari Tanduk dimaknai sebagai wujud gotong-royong dan kebersamaan masyarakat Nagari Tarok dalam membangun negeri. Tari tanduk memiliki 22 kaca yang menyimbolkan bahwa masyarakat Lubuk Tarok memiliki 4 undang-undang, 4 sarak, 4 adat, 4 kata, 4 nagari dan 2 cupak.
Jumlah penari Tari Tanduk sebanyak 8 orang yang terdiri dari 2 orang pemain tanduk, 2 orang pengibar marawa, 1 orang pemain payung dan 3 orang pemain musik. Mereka memakai kostum serawa tapak itiak, baju taluak balango, deta dan kain sencong.
"Salah satu keunikan Tari Tanduk yaitu gerakannya yang menyerupai perilaku kerbau" ujarnya Malin.
Tarian memiliki beberapa keunikan tersendiri dalam gerakannya. Pertama gerak Langkah Ampek seperti memberi penghormatan kepada tamu undangan, khalayak dan penonton yang ada di dalam acara Bakawuah. Kedua, gerak Selo seperti gerak berlawanan antara penari dengan properti (tanduk) yang mereka gunakan.
Baca juga: Mengenal Mambadak Surau, Tradisi Unik dari Nagari Salimpek Solok
Gerakan ini menunjukkan bahwa ada upaya yang sungguh-sungguh dalam menyelesaikan pertikaian. Ketiga, gerak Sambah seperti payung panji sebagai penopang diantara kedua Tanduk yang sedang bertikai. Fungsi payung panji sebagai pelerai antara kedua tanduk.