Langgam.id - Hari ini, Minggu (2/6/2019) adalah hari terakhir bagi jemaah Tarekat Naqsyabandiyah melakukan ibadah puasa. Sebab, pengikut Tarekat ini akan melangsungkan Salat Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah pada Senin (3/6/2019).
Hal itu dibenarkan Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Kota Padang Buya Syafri Malin Mudo. Menurutnya, tahun 1440 Hijriah ini, jamaah Naqsabandi melaksanakan puasa sebanyak 30 hari. Dengan demikian, 1 Syawal jatuh pada esok hari (red_).
"Tarawih kami sudah selesai. Nanti malam usai salat Isya, kami mulai takbiran di masjid Baitul Makmur Pauh, Kota Padang," kata Syafri saat ditemui langgam.id di Masjid Baitul Makmur, Pauh, Padang, Minggu, (2/5/2019).
Salat Idul Fitri sendiri besok (red_) akan di mulai pukul 08.00 WIB. Buya Syafri sendiri yang nanti bertindak sebagai imam. Sedangkan khatib nantinya akan disampaikan oleh muridnya, yakni Ustad Heri. "Khotbahnya nanti berbahasa Arab," katanya.
Menurut Buya, selain jamaah yang berdomisili di Padang, Salat Idul Fitri nantinya akan dibanjiri jamaah Naqsabandiyah dari berbagai daerah. Seperti jamaah asal Solok, Pesisir Selatan, dan Sungai Panuh.
"Kalau jumlah jamaah, lihat sajalah besok. Karena tidak si sini saja. Ada juga di masjid dan musala lainnya. Seperti di Bandar Buat, Indarung, Tarantang, Baringin, dan di Surau Lama," kata Syafri.
Menurut Syafri, penetapan 1 Syawal itu berdasarkan hisab yang tercantum dalam Kitab Munjid yang sudah digunakan para ulama Naqsabandiyah secara turun temurun sejak tahun 1906 lalu. Keputusan ini berlaku bagi pengikut Naqsabandiyah di seluruh Indonesia.
"Sebelum puasa, kita sudah tentukan, dari ulama-ulama Naqsabandiyah dan kita rapat di berbagai tempat, kita juga menghitung dengan cara hisab dan rukyat," kata Syafri. (Rahmadi/RC)